Halaman:Medan Bahasa 1950.pdf/11

Halaman ini tervalidasi

Bab I

KEADAAN BALAI BAHASA.

Balai Bahasa didirikan pada tanggal 3 Maret 1948 sebagai organisasi jang tergabung dalam Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan. Adapun tugas kewadjibannja ialah menjelidiki bahasa jang penting² di Indonesia kita ini, terutama bahasa Indonesia. Untuk tiap² golongan bahasa jang dianggap penting dalam Balai Bahasa didirikan sebuah seksi. Pada saat 3 Maret 1948 tersebut diatas itu seksi² jang dapat didirikan baharulah seksi² bahasa Indonesia, Djawa, Sunda dan Madura. Untuk bahasa jang lain², meskipun tak kurang pentingnja dari bahasa jang tersebut itu, seperti bahasa Batak, Atjeh dan Bali, belum lagi dapat didirikan seksi karena tak ada tenaga jang dapat diserahi pekerdjaan bahasa² tersebut.

Maka dari tanggal 3 Maret 1948 itu keempat seksi itu (Indonesia, Madura, Djawa dan Sunda) mulailah bekerdja. Pekerdjaan persiapan jakni menambah tenaga, mengumpul alat2 dan bahan2 jang diperlukan dan permusjawaratan memakan waktu barang tiga bulan.

Perkataan menjelidiki diatas itu kami pakai dalam arti jang seluas-luasnja. Sebab sudah barang tentu pekerdjaan penjelidikan itu tidak kami lakukan hanja sekedar untuk kepentingan pengetahuan sadja, melainkan pertama-tama untuk kepentingan masjarakat. Buah penjelidikan kami tjatat dan tjatatan itu diharapkan akan merupakan kitab ilmu bahasa dan kitab kamus. Disamping pentjatatan itu ada pula hal jang perlu segera diketahui oleh umum. Untuk keperluan itu dalam madjalah jang diterbitkan oleh Kementerian P.P.K., disediakan ruangan jang tjukup luas.

Diluar pekerdjaan Balai Bahasa jang mutlak itu ada djuga pekerdjaan jang dalam sementara diserahkan kepada kami, jakni menjusun atau memeriksa naskah² jang dibuat untuk keperluan pengadjaran disekolah-sekolah jang ada sangkut- pautnja dengan bahasa.

Segera setelah kami terpantjang dalam pekerdjaan kami itu, maka kami usiklah soal edjaan. Kami rasai benar betapa djanggalnja edjaan „Suwandi” itu. Betapa sulitnja soal edjaan

5