Halaman:Medan Bahasa 1950.pdf/23

Halaman ini telah diuji baca

Telah beberapa tahun remaja kita mempergunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan, berarti telah beberapa tahun pula kita mempergunakan bahasa itu dalam pergaulan sehari-hari, dalam segala hal dan dipelbagai lapangan. Zaman beredar, bumi berputar. Bangsa kita sedang berada dalam masa pembangunan dan pertumbuhan. Pun bahasa kebangsaan kita tidak mau tinggal dibelakang. Bahasa Indonesia pada waktu ini, mengalami banjak perubahan, jang menudju kepembaharuan, perbaikan dan penjempurnaan, tidak hanja dalam hal tatabahasa dan djalan bahasanya, melainkan djuga dalam hal melahirkan rasa hati sanubari kita. Dalam kitab² penerbitan baru, banjaklah kita djumpai bentuk-bentuk kalimat baru, yang rasanya sungguh tepat dan tegas untuk menjebutkan sesuatu kedjadian atau keadaan. Begitu djuga halnja dengan pemilihan kata² baru. Pengalaman kita dalam beberapa waktu jang telah lampau ini, menundjukkan dengan tegas dan terang, betapa besar kebutuhan kita dalam hal memilih kata² baru, untuk menjebutkan atau mengeluarkan rasa hati nurani kita, terutama dalam lapangan pengetahuan. Guna memperkaya perpustakaan, perlulah kita seringkali menterjemah atau menjalin kitab² bahasa Asing. Dalam hal ini, kerap kalilah kedjadian: bahwa kita terpaksa terhenti beberapa lamanja untuk mentjari kata² baru, jang rasanja sesuai dengan perasaan kata³ jang kita terdjemahkan itu. Kesukaran sematjam itu, tidak hanja timbul dalam lapangan menterdjemah sahadja, melainkan dalam lapangan lain²: kedokteran, rumah tangga, pertanian, keuangan, hukum, dagang dsb. Demikianlah timbul kejakinan kita, betapa besar kebutuhan kita akan sebuah kitab kamus ,,istilah", jang ber- isi terdjemahan atau arti kata² asing jang kerap kali kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan meliputi segala lapangan kehidupan. Kata ”istilah" arti sesungguhnja ialah: kata yang khusus untuk menjebutkan sesuatu keadaan dalam sesuatu hal atau pengetahuan (terdjemahan term.) Balai Bahasa tidak membuat istilah. Sebab itu bukan milik umum. Seolah-olah "rahasia", jadi rahasia yang hanya diketahui oleh segolongan manusia. Resep jang ditulis oleh seorang dokter, memuat kata "rahasia", jang hanja diketahui oleh para dokter dan ahli obat. Sekalian orang diluar golongan itu, bukannja "tidak boleh" tahu, hanja sadja ku- 17 Digitized by Google