Halaman:Medan Bahasa 1950.pdf/24

Halaman ini telah diuji baca

rang perlunja tahu akan rahasia" itu. Kata ,,rahasia" jang dituliskan dalam resep, itulah misalnja istilah, ja'ni istilah ilmu kedokteran dan obat-obatan. Para ahli teknikpun, mempunjai sekumpulan kata² untuk menjebut nama alat² jang mereka pergunakan atau nama pekerdjaan jang mereka lakukan, chusus mengenai hal-ihwal dalam lapangan teknik, jang bersifat ,,rahasia” bagi „orang luaran" (outsider). Pendek : semua lingkungan atau lapangan pekerdjaan, masing2 mempunjai kata ,,rahasianja" sendiri, mempunjai kumpulan istilah sendiri. Dalam Balai Bahasa, tidak terkumpul ahli ilmu kedok- teran, ilmu obat-obatan, ilmu teknik, dagang, pelajaran, tata negara dll. Jang ada hanja ahli atau setengah ahli bahasa. Oleh karena itu maka dapat disanggupkan oleh Balai Bahasa: hanjalah pekerdjaan membuat istilah jang mempunjai sang- kut-paut dengan ilmu bahasa. Tetapi segala sesuatu jang diuraikan diatas itu tidak ber- arti, bahwa Balai Bahasa sama sekali tidak mau tahu-menahu dalam pekerdjaan membuat istilah, jang bukan istilah ilmu bahasa. Betapa djuga djauhnja djarak jang ada antara ilmu bahasa dan teknik renda-merenda misalnja, istilah² jang di- pakai dalam pekerdjaan itu, termasuk djuga dalam ling- kungan bahan penjelidikan ahli bahasa, termasuk dalam lapangan pekerdjaan Balai Bahasa. Oleh karena itu maka perlulah Balai Bahasa ikut tjampur dalam pekerdjaan membuat istilah oleh djawatan atau go- longan masing2. Balai Bahasa ikut tanggung djawab atas baik-buruknja kata² jang dihidupkan dalam masjarakat kita Baik atau buruk istilah itu bergantung kepada persesuaiannja dengan djalan bahasa kita. Dan Balai Bahasa telah menjediakan ukuran untuk menimbang baik-buruk kata istilah. Oleh karena itu, maka Balai Bahasa selalu sedia akan diadjak berunding oleh segala golongan dan djawatan, jang sedang atau telah menjiapkan kumpulan istilahnja. Adapun pekerdjaan jang mutlak terhadap kata² istilah bagi Balai Bahasa, ialah pekerdjaan menjusun Kamus istilah. Pekerdjaan ini lebih mudah dari pada menjusun kamus biasa, sebab segala perkataan jang telah disahkan sebagai isti- lah semuanja telah tertjatat dalam daftar, bahkan ada bebe- rapa ribu perkataan jang telah tersusun dalam kamus. (Kamus istilah, buatan Mr. S. Takdir Alisjahbana dan Djuru