Halaman:Medan Bahasa 1950.pdf/47

Halaman ini telah diuji baca

menuhi sjarat jang telah saja sebutkan tadi itu , dengan tidak menjalahi sjarat:

1. pemakaian umum (universeel) daripada huruf² Latin itu,

2.kalau menjimpangpun djangan sampai disebut orang extrim .

Agar supaja djelas bagi pembatja, bahwa jang kita perkatakan ini soal suara dengan ,,gambarnja" (hurufnja) , maka pembawa suara (klankdrager atau fonim ) itu selandjutnja akan kami lukiskan dengan huruf Arab, dan ,,gambar" atau lambangnja kami lukiskan dengan huruf Latin.

Huruf: dj .)

Per-tama² akan saja perkatakan fonim dj jang dalam sistim transkripsi Belanda dituliskan dengan dj. Sama halnja dengan u fonim ini hanja dalam sistim Belandalah dituliskan dengan dj. Kalau kita menengok ke Malaja,sebuah negeri jang edjaannja berdasarkan atas transkripsi Inggeris , maka nampaklah oleh kita bahwa disana fonim dj itu dituliskan dengan j . Orang Inggeris tidak punja fonim jang seberat atau sepenuh kita itu, tetapi demikianlah tjaranja membuat transkripsi untuk bahasa Melaju di Malaja. Djadi agaknja bukan perbuatan extrimlah kalau huruf j di Indonesia kita ini kita pakai untuk menggantikan dj, dan djuga tidak karena kena penjakit ke Inggeris-Inggerisan , melainkan dengan tudjuan akan mempersahadja edjaan agar tertjapai apa jang saja katakan berulang-ulang tadi itu.(praktis, ekonomis dan tjita" univocitè) .

Huruf: tj. Djuga huruf tj ini termasuk huruf² jang hanja terdapat dalam sistim Belanda. Dalam sistim Inggeris dipergunakan orang untuk fonim itu tanda ch (njata dalam tulisan: Cheribon) . Di Malajapun dipergunakan pula tanda ch itu untuk menuliskan kata2 seperti : chermin , chanai dll. Baik dengan tj , baik dengan ch fonim itu dituliskan, ke-dua²nja berlaku dengan djalan konvensionil, kedua-duanja menjalahi pema kaian umum daripada huruf Latin itu, pun suatu konven sionaliteit jang tidak menguntungkan . Kedua-duanja : Be

5