Halaman:Medan Bahasa 1950.pdf/76

Halaman ini telah diuji baca

sebab-sebabnja maka bahasa Indonesia itu diangkat mendjadi bahasa persatuan, rasanja ta' perlu lagi kami uraikan disini. Tiap orang kini telah maklum, bahwa memang bahasa Indonesialah jang patut disebut bahasa nasional kita. Berdasarkan atas hal² tersebut itu maka sudah selajaknja lah kalau bahasa Indonesia itu kita ambil sebagai sumber jang pertama-tama dalam mentjari kata istilah.

Bahasa Indonesia jang sudah berusia dua atau tiga désénia itu telah mempunjai wudjud (Ansicht) jang tertentu. Kalau kita tilik dasar²-nja daripada bahasa jang dipakai dalam dunia persurat-kabaran, dunia perdagangan, dalam pidato dll. , maka njatalah bahwa bahasa Indonesia itu bersendi kepada bahasa Melaju.

Oleh karena itu sebelum kita dapat melaksanakan lahirnja kamus Indonesia, maka kamus Melajulah tempat kita menċjari kata² jang kita perlukan untuk istilah.

Kemudian setelah ternjata, bahwa pokabuler Indonesia itu tak mentjukupi kebutuhan kita, maka barulah kita lari kepada bahasa lain. Tetapi sedapat-dapatnja djanganlah kita keluar dahulu dari lingkungan bahasa-bahasa di Indonesia ini. Tjarilah kata jang kita perlukan itu dalam salah satu bahasa daerah, terutama bahasa daerah jang luas djadjahannja. Djadi kita baharu boleh melontjat kepada bahasa asing kalau usaha kita dalam mentjari dilingkungan kita sendiri benar-benar sudah putus.

2. Bahasa Arab dan Sansekerta.

Dalam mempergunakan bahasa asing sebagai sumber kata istilah itupun kita harus mempunjai sikap jang tertentu . Pertama-tama kita harus mengingat bahasa apa daripada sekalian bahasa asing itu banjak dipakai di Indonesia. Saja rasa tiada salah kalau bahasa Arab kita dahulukan selangkah dari bahasa asing jang lain2. Sebab orang tahu , bahwa bangsa Indonesia itu kebanjakan beragama Islam dengan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnja.

Kata² Sansekerta lebih awal lagi masuknja kedalam bahasa kita. Tetapi djustru karena lamanja sudah kata² itu djadi kata-pungut dalam bahasa kita, maka sebagian besar daripada kata² itu tidak lagi kita rasai asingnja, misalnja kata2 seperti : gembala, tapa, udara, saudara, paksa, keluarga, warga dll. Pendek dalam hidup kita sehari-hari kita tidak


34