Halaman:Medan Bahasa 1950.pdf/77

Halaman ini telah diuji baca

sadar akan adanya kata² Sansekerta dalam bahasa kita. Kata² itu sudah terpandang sebagai milik asli daripada bahasa Indonesia, sudah mendjadi milik bangsa, sama halnya dengan kata2 yang dipungut dari bahasa Spanyol atau bahasa yang lain-lain yang pernah mempunyai kedudukan sebagai bahasa pengantar, antara bangsa Indonesia dengan bangsa luaran. Lain halnya kalau kita memasukkan kata Arab dalam kalimat-kalimat kita. Sejak saat permulaan masuknya pengaruh kebudayaan Islam hingga kini tak pernah pertalian kebudayaan itu putus. Dan bersama-sama dengan pengaruh kebudayaan sudah barang tentu kata2 Arab itu merembas pula memperkaya bahasa kita. Tiap-tiap kali orang mendaftarkan kata2 yang dipakai dalam bahasa kita akan nampak tambahnya djumlah kata Arab. Kata² seperti : pikir, chabar, faham, insaf, ahli , fadjar , taʼat dll . masih kita rasai benar asingnya, sebab bentuk kata² itupun kebanyakan dapat diketahui dengan mudah akan asingnya . Dan kata2 yang demikian itu pada dewasa inipun masih dapat masuk dengan spontan, karena bahasa Arab sekarang juga masih menjadi bahasa pengantar dalam bertimbal-baliknya pengaruh kebudayaan Arab dengan kebudayaan Indonesia.Jadi sahlah kalau kita dalam mencari istilah itu mengambil kata Arab, itupun kalau telah ternyata, bahwa pokabuler Indonesia tidak lagi mencukupi. Kebalikannja seperti telah terkatakan diatas itu pertukaran pengaruh kebudayaan Hindu -Indonesia yang mempergunakan bahasa Sansekerta kini telah lama lampau. Sebab bahasa Sansekertanja sendiri sekarang sudah hilang dari dunia pergaulan, sudah mendjadi bahasa mati . * ) . Pertukaran pengaruh Hindu-Indonesia tidak lagi berlaku dalam bahasa Sansekerta, melainkan dalam bahasa yang hidup pada masa sekarang ini, misalnja Tamil, Urdu dll. , ma lahan orang banjak mempergunakan bahasa Inggeris. Djadi kalau dalam pekerdjaan mentjari istilah sekarang ini kita

  • )

Kata Sansekerta jang terpakai atau jang pernah terpakai dalam beberapa bahasa di Indonesia semuanja sudah tertjatat dalam ka mus-kamus untuk bahasa di Indonesia ini jang telah dipeladjari oleh orang-orang alim. Kamus jang terbanjak memuat kata San sekerta ialah kamus „ Kawi Nederlandsch" jang disusun oleh Juyn bol.

35