Halaman:Menggali Hukum Tanah dan Hukum Waris.pdf/205

Halaman ini tervalidasi

Tangkap. Tangkaplah saja. Tapi ini keajataan. Ini sjukur Alhamdulillah, Kita tidak beri kesalahan kepada pak Soeharto. Kepada jang ia hulu itu. Bapak Gede itu. Dia sembahjang pertama kali saja lihat di Mesir. Sembahjangnja, sudjud dan rukuk, bukan lutut jang dahulu, tetapi tapaknja jang dahulu. Ada fotonja disebarkan keseluruh bumi ini.
 Djadi, artinja, soal kita ini tidak bisa diurus sendiri oleh orang Minangkabau. Walaupun dia mau, rangkanja ada. Dikakok dingin, dimasuki bolong. Ka ma ka pai? Kabawah kolong. Kalau kita mau jang djelas benar, hierarchie betul-betul mesti melalui Parlemen. Parlemen kita ini satu badan bagi kita jang sangat benar mudah didjadjah. Mengapa ? Kalau ada orang Islam akan masuk di Parlemen itu, lazimnja Anggotanja Iebih dari seperdua orang Islam. Tiga perempatlah, boleh dikatakan. Selebihnja bukan Islam. Jang tiga perempat ini, djika ada 19 mengenal hukum Al Quran dan Sunnah Rasul, sudah, saja mengutjapkan Alhamdulillah, Alhamdulillah ! Islamnja, Islam, Islam sadja. Orang kalau mengomong, mau ikut mengomong, Mengomongkan hal jang tidak diketahuinja. Apa jang diomongi ? Mengatjai balau sadja. Mana boleh djadi ! Oleh karena dilihat oleh orang Ktisten atau orang Hindu, Oh ! Rupanja bisa sadja semua orang ngomong. Kita djuga ikut ngomong, katanja. Walaupun dia tidak tahu apa2, Ngomong-lah dia. Mengomonglah si buta dan situli tentang hal jang tidak diketahuinja.
 Itu tjapnja Parlemen kita ini, japnja bagi orang Islam ini. Ja, apa tdak? Mengakulah!
 Anggotanja ada dari N.U., ada dari Perti, ada dari P.S..I.I. Kapan diudji tanggal giginja. Maaf saja ngomong, ja? Maaf! Lihatlah, kita mesti paraat djuga mendjadi orang jang sesuai dengan kebutuhan kita. Saja sesuai sadja dengan partai kita. Dengan golongan kita, dengan Kontjo kita. Maka saja suruh kepada orang2 jang berpartai. Kirimkanlah Orang2 istimewa ke Parlemen itu jang telah kita udji ilmunja. Sungguh Islam mesti mengetahui seluruh Sjariat Islam. Seluruhaja. Baru kirim.
 Sehingga ada pihak Islam menanja kepada saja. Apakah lajak isi Parlemen ini chusus kita, seperti kita orang Islam. Dia mau maentjari2 djalan lain lagi. Hendakkah kita dinegara ini membikin susah diri sendiri? Karena tidak pandai mengisi Dewan2 kita menurut kebutuhan Negaraa kita.
 Jang Kristen djuga begitu. Kalau bitjara tentang Hukum Kristen apa dikira memang tahu dia dengan Alkitabnja ? Saja banjak berteman dengan orang Kristen jang tak pernah jang membatja lengkap 4 Indjil, Jatu Matius, Lucas, Barnaba dan Johana.


191