Halaman:Menggali Hukum Tanah dan Hukum Waris.pdf/213

Halaman ini tervalidasi

gas berat jang terletak dimuka kita jang kita harus mulai mengurahkan perhatian kearah sana, djika kita betul2 mau menggali perbendaharaan kebudajaan jang ada didaerah Minang ini.

 Sebenarja kalau kita lihat dalam suatu scope jang lebih luas, maka daerah Minangkabau ini adalah suatu daerah jang uniek di Indonesia ini, dimana stelsel kemasjarakatan jang ada disini adalah berdasarkan garis keibuan (matrilinial) sedang daerah2 lainnja adalah patrlinial.

 Didunia ini sendiripun sebenarnja tidak banjak lagi tinggal suku2 jang matrifinial itu. Dan biasanja hanja terdapat pada suku jang masih terbelakang, jakni diantara beberapa suku2 di Afrika (disekitar danau Nyasa, diantara suku2 jang berbahasa Ila di Rhodesia Utara, di Ashanti, diantara beberapa suku2 di Dahomey, di Gold Coast dan Ghana), diantara suku2 Indian di Amerika (jakni suku Iroquois), di- antara suku2 kepulauan di Micronesia dan Melanesia, di Formosa diantara suku2 pedalaman, di Assam (diantara suku Garos dan Khasis), dipantai Malabar, dan di Minangkabau ini serta Negeri Sembilan di Malaysia. Ketjuali Minangkabau dan tanah koloninja di Negeri Sembilan maka semua suku2 jang matrilinial itu adalah dalam ukuran ketja, primitif, terpentjil sifatnja dan tidak berkembang. Djadi disini kelihatanlah pula keistimewaan dan keuniekan dari Minangkabau diantara masjarakat matrilinial didunia, dimana tak satupun dari tjiri2 umum dari masyarakat matrilinial didunia lainnja jang dipunjai oleh Minangkabau. Minangkabau daerahnja bukanlah dalam ukuran ketjil, malahan jang terbesar diantara masjarakat matrilinial lainnja, dengan 3½-4 djuta djiwa, djika perantau2nja djuga dimasukkan. Minangkabau susunan masjarakatnja tidaklah primitif dan tidak pula hidup ber-klan2, tapi berbentuk "alam", jaitu Alam Minangkabau, sedang kompleksnja susunan masjarakatnja mendekati pula kompleksnja masjarakat moderen lainnja. Minangkabau djuga bukan suatu masjarakat jang terpentjil dan tersisih djauh dari pergaulan dunia. Sifatnja malah mendjalar, ekspansif dan sentrifugal. Tjukup kiranja diingatkan bahwa djiwa2 pembaharuan dalam bidang literatur, bidang djurnalisak, bidang keagamaan dan bidang2 lainnja di Indonesia banjak jang di-ilhami dan digerakkan oleh orang2 jang berasal dari daerah sini. Dan konon kabarnja dari 670 anggota MPRS sekarang ini 160 diantaranja adalah si Minang. Pada hal utusan dari Sumatera Barat sendiri tak lebih dari 8 orang.

 Dari gambaran diatas, dari ke-uniek-an2 jang terdapat dalam dan mengenai Minangkabau ini mungkin orang akan tjepat terlompat pada suatu dugaan bahwa daerah ini telah banjak dipeladjari orang, dan


199