Halaman:Menggali Hukum Tanah dan Hukum Waris.pdf/36

Halaman ini tervalidasi

Mamak atau Penghulu Andiko. Anggota Kerapatan Adat jang asli, sebelum dipengaruhi Belanda jalah orang Empat-Djinis, jaitu selain Ninik-Mamak ialah Imam Chatib, tjerdik pandai dan Alim Ulama, disebut djuga Ulama dan Hukama. Ini rupanja menurut peraturan-peraturan Agama Islam jang digariskan Nabi s.a.w. jang bernama "Ahlul-Halli wal-Aqdi'".

 Dan Penghulu-penghulu Andiko dari satu suku tidaklah dapat berdiri sendirinja. Dikelilingnja terdapat djabatan-djabatan Agama, jaitu imam dan Chatib. Kalau Penghulu Andikonja memakai gelar pusaka misalnja Datuk Maradjo dia mesti memakai Imam jang bergelar Imam Maradjo, Chatib Maradjo, Kari Maradjo, Malin (Mualim) Maradjo. Pakih (Faqih) Maradjo, atau Labai Maradjo. |

 Saja katakan atau Labai Maradjo; sebab pada Seminar Sejarah Islam di Medan bulan Maret 1963, ada orang mengeluarkan bukti, menurut teori Prof. Snouck Hurgronje, bahwa Agama Islam masuk ke Indonesia ini bukan asli dari tanah Arab, melainkan dari Malabar. Buktinja jalah karena terdapat gelar Labai, jang berarti guru dan saudagar menurut bahasa Tamil.

 Lalu saja keluarkan pula gelar Agama dinegeri kita : Kari, Pakin, Malin, Imam, Chatib, jang semuanja itu bahasa-Arab. Ada djuga gelar Marboth untuk pendjaga Mesdjid di Djawa, atau Modin dari kata Muazzin. Dapatkah satu kalimat Labai mengalahkan kalimat-kalimat kkari, pakih, malin, imam dan chatib ?, kata saja. Maka jang mempertahankan teori Snouck itu tidak dapat menegakkan benang basah lagi. Islam kita terima dari sumbernja di Makkah, bukan barang tertjetjer didjalan, di Malabar, lalu kita pungut.

 Tiga bukti itu saja rasa memadailah buat mengatakan bahwa Kebudajaan Minangkabau terbina dengan megahnja setelah orang Minangkabau memeluk Agama Islam.

 Disini akan saja kemukakan lagi beberapa segi dari Undang2 atau dasar berfikir orang Minangkabau didalam menegakkan adatnja. Orang Minangkabau mempunjai jang dinamai Hukum Akal dan Undang Jang Dua Puluh

 Didalamnja djelas kelihatan pengaruh Agama. Dan sebabnja jang djelas lagi jalah karena tulisan jang dipakai buat mentjatatkan adat-istiadat ialah Bahasa Melayu Huruf Arab. Tambo-tambo Adat jang lamap-lama, jang disalin dart tangan ketangan, sebelum ada pertjetakan, adalah denga Huruf Arab, huruf jang dibawa oleh Islam kenegeri kita Indonesa ini. Orang jang menantang teori saja ini bolehlah menundjukkan kalau ada tjatata Tambo Minangkabau jang ditulis misalnja

22