Bagaimana kita harus menghadapi disinformasi di media sosial maupun di internet?
International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) memberikan 8 tahap dalam mendeteksi disinformasi dan melatih kemampuan berpikir kritis (IFLA, 2017).
Pada bagian selanjutnya, Anda akan mempelajari bagaimana Wikipedia bisa digunakan untuk membantu melawan disinformasi.
Mengapa pemastian sumber sangat penting?
Sejatinya setiap sumber yang ada di artikel Wikipedia harus berasal dari sumber tepercaya. Selain itu, Wikipedia tidak bisa menerbitkan artikel dengan riset asli maupun opini semata tanpa ada sumber
sama sekali.
Mengapa harus seperti itu? Jawabannya sederhana. Apabila setiap pembaca bisa memastikan bahwa apa yang tertulis di artikel Wikipedia dapat dibuktikan kebenarannya dengan melihat dan menelusuri sumber yang tertera secara langsung, maka mereka akan mendapatkan informasi yang bermanfaat sekaligus meningkatkan kepercayaan mereka terhadap Wikipedia.
Tahukah Anda?
Tantangan yang dihadapi oleh Wikipedia dalam mendapatkan sumber tepercaya
- Wikipedia sangat membutuhkan sumber tepercaya untuk setiap artikelnya, tetapi tidak semua sumber tersedia secara daring. Sayangnya, sebagian besar sumber hanya tersedia dalam bentuk fisik/cetak.
- Proyek saudari Wikipedia, yaitu Wikisource merupakan perpustakaan daring yang menyediakan berbagai naskah yang sudah bebas hak cipta, seperti novel, cerpen, puisi, majalah, dokumen hukum, dll. Sejak November 2005, Wikisource telah tersedia dalam bahasa Indonesia. Para sukarelawan dapat berkontribusi dengan cara menguji-baca naskahnaskah yang telah terdigitalisasi. Komunitas Wikisource Indonesia, misalnya, turut mengembangkan naskah-naskah yang ada di Wikisource bahasa Indonesia dan memastikan agar naskah-naskah tersebut dapat tersedia secara daring. Ini adalah salah satu upaya untuk menyediakan sumber tepercaya yang bisa diakses secara bebas di internet.
- Proses penerbitan dan/atau digitalisasi sumber tepercaya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, ada beberapa kebudayaan yang tidak memiliki sumber secara tertulis, melainkan sekadar lisan.