Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/106

Halaman ini tervalidasi

diambil oleh Negara² tersebut, seperti jang belakangan ini dapat terasa. Tentang terlaksana atau tidaknja maksud mereka itu tergantunglah pada kewaspadaan bangsa Indonesia sendiri.

 Apabila kehendak ini mentjapai kenjataannja maka wadjiblah bangsa Indonesia mulai bertapa didalam bahtera Negara Republik Indonesia jang ber-Pantjasila dengan menguasai hawa nafsunja, bahtera mana akan terapung di-tengah² lautan api jang membandjiri dunia. Mengingat akan dugaan² diatas, maka tentu timbullah pertanjaan² dalam hati sanubari bangsa Indonesia sebagai berikut :

    „Dapatkah Bangsa Indonesia jang masih tak segan² menjimpang-sijurkan kepertjajaan dan aliran politieknja masing² menjelamatkan bahtera tersebut”?

 Ja, achirnja niat bangsa Indonesia sendirilah nanti jang harus mendjawab pertanjaan diatas dengan disertai do'a kepada Tuhan Jang Maha Esa supaja diberi djalan jang benar.

 Untuk memelihara kewaspadaan perlulah disini disadjikan peneropongan terhadap suasana dunia" atau pembatjaan „mobah mosiknja dunia” pada dewasa ini. Seperti telah kita ketahui maka pada dewasa ini tiada satu negarapun didunia jang dapat bergerak bebas, leluasa dan meredeka seratus persen dengan tiada mengindahkan kepentingan negara lainnja. Teranglah bahwa dunia,- setelah mengalami kemadjuan² dalam hal technik, ketatanegaraan, perekonomian dan lain sebagainja-, achirnja dapatlah dikatakan telah mendjadi sempit. Dalam keadaan jang serba sempit ini maka selajaknja bahwa orang tiada akan hindar dari pengaruh sesama hidupnja. Oleh karena itu maka kini orang mulai berlomba-lombaan dalam usahanja untuk mempersatukan dunia menurut garis kepentingan atau kejakinannja masing², perlombaan mana achirnja mengakibatkan timbulnja kegontjangan² dalam masjarakat dunia dewasa ini.

105