Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/111

Halaman ini tervalidasi

 Pandangan inilah jang perlu dipertimbangkan dalam hati oleh segenap Patriot Indonesia dengan mengingat djuga bahwa Bung Karno pulalah jang baru² ini sangat kuat berinisiatip untuk menghubungkan bangsa Indonesia dengan bangsa India kembali dalam membangun kesenian, kebudajaan, sedjarah, keamanan dan persahabatan antara kedua-dua bangsa ini seperti jang kita saksikan pada kundjungan Bung Karno ke India dan kundjungan pembalasan Pandit Jawaharlal Nehru ke Indonesia, peristiwa mana masing² mendapat sambutan meriah dari segenap rakjat dari segala lapisan. Peristiwa inipun dapat kita hubungkan dengan peristiwa, tersebut dalam ramalan Seh Bakir, dimana Semar-Togog atas wedjangan Seh Bakir telat berhasil menghubungkan penduduk asli di Djawa dan sekitarnja dengan orang² Keling.

 Kesimpulan dari pada hal² diatas jalah suatu pendapat bahwa segenap bangsa Indonesia wadjib tetap beriman teguh serta waspada dalam melaksanakan Pantjasila Negaranja dengan berpegangan pada sedjarah kita sebagai peladjaran bagi kita.

 Selandjutnja perlu diinsjafi bahwa gangguan² didalam negeri tetap selalu ada apabila Pantjasila ini belum dilaksanakan sepenuhnja. Artinja, segala djedjak langkah Negara Republik Indonesia beserta sifat susunan Pemerintahannja harus tiada lagi merupakan suatu hasil tiruan jang berdasarkan fanatik intelektualisme asing belaka melainkan sungguh² atau benar² merupakan suatu hasil tjiptaan bangsa Indonesia sendiri berdasarkan atas Pantjasila. Bukan sedjarah asing jang memerlukan penjelidikan utama bagi kita melainkan sedjarah kita sendirilah jang perlu diambil sebagai peladjaran. Dengan djalan demikian maka para pengemudi serta rakjatnja tentu benar² akan mengetahui gunanja alat² Negara satu-persatunja. Selama ini belum dapat dilaksanakan, nistjaja Negara Republik Indonesia dengan organismenja jang di import dari luar ke Indonesia tetap akan subur bagi segala matjam perselisihan keborosan dalam hal keuangan Negara, penjakit kemelaratan di-

110