Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/36

Halaman ini tervalidasi

belum bulan Mei 1948 orang di Eropah selalu ditakut-takuti dengan momok „communisme”. Ketakutan ini kemudian disalurkan kerasa berterima kasih kepada „Truman-doctrine”. Hati orang di Eropah sungguh dapat terpikat oleh „doctrine” tersebut. Marshall-plan kemudian diulurkan sebagai „de helpende hand”. Sikap ini sudah selajaknja karena siapa pula jang menggenggam emas di Amerika ? Orang-pun ingat pula bahwa pada waktu hampir berlalunja mandaat Inggeris di Palestina, resolusi tentang pembentukan Eropah Serikat dapat diterima oleh „Kongres negara² di Eropah Barat”. Apabila Eropah sudah merupakan satu perikatan maka mudahlah diperintah oleh kekuasaan jang tersembunji. Ketakutan orang di Eropah terhadap momok communisme kemudian sekonjong-konjong dimusnahkan oleh kejakinan Winston Churchill bahwa Eropah Serikat tidak dengan Sovjet Rusia pun tidak akan berarti pula. Kemudian Inggeris sekonjong-konjong melepaskan Legiun Arab Trans jordania jang dibawah pimpinannja dan membiarkan Legiun tersebut bertempur melawan tentara Jahudi. Achirnja, pada pertengahan bulan Mei 1948 bangsa Jahudi memproklamirkan Negara Israel sebagai negaranja jang ditjita-tjitakan.

 Pada saat jang terpenting tetapi ta'mendjadi pusat perhatian orang ini maka kedua² Negara Raksasa jang kelihatannja sangat bermusuhan satu sama lain, oleh Moshe Shertok, -Menteri Luar Negeri Israel-, di umumkan telah mengakui proklamasi tersebut. Amerika Serikat dan Sovjet Rusia jang digembar-gemborkan telah bermusuhan satu sama lain ini, pada saat jang terpenting bagi bangsa Jahudi, sudilah bersikap satu jang menguntungkan bangsa Jahudi, jaitu mempelopori pengakuan atas Negara Israel jang baru beberapa menit sadja diproklamirkan itu. Muntjul djuga Dr. Weizmann sebagai Presiden Israel jang pertama.

 Sekarang timbullah pertanjaan dalam fikiran para pentjinta perdamaian sebagai berikut :

35