Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/38

Halaman ini tervalidasi

Bab II.

Kabut kekatjauan jang

MEMBUNGKUS DUNIA

akan tersingkap djuga.

1. Bangsa Indonesia dengan apa jang disebut „chiamat”.

 Kalau sedjarah dunia kita perhatikan benar² maka dapatlah di ambil kesimpulan bahwa keadaan didunia selalu beredar kearah jang tertentu. Djiwa manusia-pun, dari abad ke abad, selalu meningkat kearah jang tertentu pula menurut umur terdjadinja dunia. Untuk dapat menggambarkan bagaimana atau kearah mana djiwa manusia,- dari dahulu mula hingga leburnja dunia nanti,- selalu meningkat, maka baiklah kita meneropong keadaan diri pribadi atau keadaan orang tua kita sendiri jang telah meninggal dunia karena tua.

 Sepandjang pengalaman kita tidak ada seorang machluk-pun jang datang begitu sadja dari langit, melainkan dilahirkan dari tubuh atau „guwa garba” ibunja sebagai anak baji. Pun telah kita alami djuga bahwa baji ini setelah tumbuh badannja kemudian didalam pergaulan hidupnja disebut „muda„” dan achirnja disebut „dewasa” setelah ketumbuhan atau kekuatan badannja memuntjak dengan diliputi oleh alam fikiran jang penuh dengan segala matjam keinginan. Tetapi keadaan badan, fikiran dan djiwanja tidak selamanja demikian. Kekuatan badan, setelah memuntjak, pasti mendjadi kurang kembali. Alam fikiran pasti beralih sehingga ia mulai memikirkan, dari mana ia sebenarnja datang dan kemana ia akan pergi apabila riwajatnja didunia telah habis. Pun djiwanja boleh dikatakan mulia mendjadi sempurna atau mulai sadar akan hidupnja didunia sehingga ia setelah mentjari dan merasakan benar², mengertilah kemana „jang disebut hidup” itu akan pulang dengan sadar dan kemana pula tubuhnja jang terdjadi dari zat² jang ada

37