Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/57

Halaman ini tervalidasi

agama: „Messias jang lahir kembali didunia” atau dengan term pudjangga Djawa : „Sultan Heru Tjakra kang ngratoni Djagat kabeh”.

 Demikianlah pendapat tentang djalan pergantian tingkat alam besar dibawah pimpinan „wortelras” ke 1, 2, 3, 4, 5. Tentang keadaan „wortelras” ke 6 barulah dapat kita raba kelahirannja sadja sedang keadaan „wortelras” ke 7 atau „wortelras” terachir jang dapat diumpamakan seorang tua, belum dapat diraba-raba.

 Meskipun demikian dapat diakui djuga bahwa wortelras ke 5 dalam segala tindakannja masih selalu ditjampuri oleh Tuhan Jang Maha Esa dengan melalui/perantaraan para Nabi mitsalnja Nabi Nuh dan lain-lainnja serta Nabi Mohammad s.a.w. sebagai Nabi penutup, seperti djuga halnja dengan orang dewasa jang masih selalu menerima wedjangan² dari, serta ditjampuri segala tindakannja oleh orang tuanja mitsalnja dalam hal perkawinan dan sebagainja. Hal demikian ini tiada terdjadi lagi pada wortelras ke 6 dan ke 7 ataupun pada seorang machluk jang telah mengindjak „alam peralihan dari dewasa ke tua” serta „alam tua” dimana ia sendiri sudah mendjadi orang tua dari keluarganja jang berpegangan wedjangan² dari orang tuanja jang dikalain masih dewasa diterimanja itu. Dengan sendirinja orang tuanjapun makin mendjauhkan diri dari anaknja jang telah mengindjak alam tersebut. Djadi, baik buruknja tindakan orang dimata orang tuanja itu akan tergantung pada kesetiaannja terhadap wedjangan² tersebut. Oleh sebab itu maka sudah tepatlah bahwa Nabi Mohammad s.a.w. disebut Nabi penutup. Pun sudah selajaknja pulalah bahwa masjarakat sekarang sebagian besar sudah dapat kritis dalam memandang segala hal sehingga orang tidak akan lagi menelan segala wedjangan² begitu sadja jang diutjapkan atau ditulis oleh segolongan oarng sadja.

 Setelah memperhatikan hal² diatas maka perlulah kita, sebagai penegak Negara Republik Indonesia, berhati-hati dalam mengikuti isme-isme, agitasi, sembojan-sembojan, pengetahuan mistik dan se-

56