Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/64

Halaman ini tervalidasi

Sebab apabila orang menodai sumpahnja sendiri siapa pula jang akan menghukum ? Hati dan budi harus sadar, negeri dan pandunja harus madju. Ja, djelaslah gerangan apa jang menjala-njala dalam hati ketjilnja almarhum W. R. Soepratman.

 Kemudian meningkat lagi pandangan kita kebelakang jaitu kezaman kekuasaan Djepang atas Asia Timur-Selatan. Pada waktu itu Kita dapat menjaksikan sendiri bahwa bangsa Djepang sebagai suatu bangsa jang akan menginsjafi ketjongkakan, kekedjaman dan kekeliruannja, pun mempunjai perasaan didalam hati ketjilnja bahwa wortelras jang baru itu memang harus atau telah lahir. Hal ini dapatlah dibuktikan dengan seruan² bangsa Djepang jang pada tahun 1945 masih didenggung²-kan dengan perkataan² sebagai berikut :

    „dunia baru, Djawa baru, djiwa baru, hidup Asia Timur Raya, kemakmuran bersama di Asia Timur Raya” dan sebagainja.

 Selandjutnja kita perlu djuga menindjau djedjak langkahnja Negara tetangga kita „India”. Disana, jaitu pada tanggal 2 April 1947, atas usaha Sarojini Naidu, Jawaharlal Nehru dan almarhum Gandhi atau pemimpin² besar bangsa India, timbullah suatu inisiatip untuk melahirkan suatu organisasi didunia ini jg. bermanfaat bagi segala bangsa. Organisasi ini lahir djuga pada saat itu dengan diberi nama „Asian Relation Organisation” atau dengan singkat disebut A.R.O., Organisasi mana bukanlah dimaksud seperti gerakan Pan-Asia jang akan menentang Eropah atau Amerika melainkan organisasi jang semata-mata dilahirkan atas hasil kejakinan kepada tjita² „DUNIA BERSATU” atau "ONE WORLD" dengan tenaga lahir-bathin dari bangsa² Asia termasuk bangsa Indonesia djuga. Sungguhpun besar djasanja pemimpin² besar bangsa India ini dalam soal tersebut tetapi masih perlu diperhatikan pertanjaan dibawah ini.

63