Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/68

Halaman ini tervalidasi

besar, perang mana berartilah chiamat bagi wortelras ke 5 jang akan terbenam dalam lautan api atas tindakannja sendiri. Memang, wortelras ke 5 inilah jang bersalah dengan melanggar dasar² perdamaian diatas, kesalahan² mana telah berakar, tidak dapat lagi dibetulkan.

 Memang, bangsa² pendjadjah pada dasarnja tidak suka damai. Mereka mau damai hanja kalau terantjam kekuasaannja. Sebagai bukti dari pada dasar mereka ini jalah sikap mereka terhadap bangsa² jang lemah pada waktu keselamatan mereka terantjam oleh Negara² As: Djerman, Italia dan Djepang. Pada waktu itu terpaksalah mereka berniat merobah sikapnja jang melanggar perdamaian itu. Mereka berdjandji tidak akan mendjalankan systeem pendjadjahan lagi. Pun mereka mulai jakin bahwa kemerdekaan bagi bangsa² diseluruh dunia inilah djalan satu²-nja kearah perdamaian dunia. Berkali-kali mereka melangsungkan konperensi dunia, konperensi mana achirnja dapat djuga menghasilkan „Piagam Perdamaian” di San Fransisco jang mendjadi pedoman bagi perikatan bangsa² jang tersusun dalam United Nation Organisation (U.N.O.). Piagam ini pada tgl. 26 Djuni telah ditanda tangani oleh 51 negara anggauta² UNO. Apa hasil penanda tanganan ini setelah perang dunia ke 2 selesai? Setiap machluk jang sadar tentu menganggap bahwa mereka, karena terpengaruh oleh djiwanja jang bersifat dewasa itu, sama sekali ta'dapat menuruti niat dan keichlasan hati mereka sendiri untuk mentjari aman dan damai bagi segala bangsa didunia. Artinja didalam prakteknja mereka menafsirkan sendiri perkataan² perdamaian dan keamanan itu sebagai berikut :

  1. perdamaian (peace) jaitu kekuasaan.
  2. keamanan jaitu keselamatan dan kepentingan diri sendiri.

67