Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/75

Halaman ini tervalidasi

Zymokjokutjo. Perlu diketahui djuga bahwa pidato ini sedikitpun tidak dengan ditulis terlebih dahulu. Disitulah lahirnja Pantjasila „NEGARA JANG MASIH DIDALAM TJITA-TJITA” itu sebagai berikut:

  1. Kebangsaan Indonesia.
  2. Internasionalisme atau perikemanusiaan.
  3. Mufakat atau demokrasi.
  4. Kesedjahteraan sosial.
  5. Ketuhanan.

Demikianlah urutan dasar² tersebut pada waktu itu. Pantja berarti lima dan Sila berarti azas atau dasar. Djadi Pantjasila berarti dasar jang lima dari pada „NEGARA JANG MASIH DIDALAM TJITA-TJITA” itu.

 Perlu diketahui djuga bahwa sifat pidato serta tjara mengeluarkannja menandakan bahwa Pantjasila tersebut sudah bertahun-tahun tertanam dalam dada Bung Karno sebagai dasar dari pada djiwanja atau djiwa bangsa Indonesia pada umumnja. Tetapi ada pula suatu pendapat bahwa apa jang terkandung dalam dada Bung Karno waktu itu adalah suatu Ilham Tuhan Jang Maha Esa. „Mengapa Ilham”, demikian lain fihak bertanja. Ja, untuk mendjawab pertanjaan ini perlu dikemukakan djuga disini sifat tiap-tiap Ilham sebagai berikut :

  1. Suatu Ilham tentu berkobar-kobar, menjala-njala serta ta' kundjung padam dalam dada manusia sebelum terlepas dari tubuh dimana Ilham ini turun (sebelum „Openbaring”).
  2. Suatu Ilham tentu tidak bersifat sentimentil serta tidak akan turun sebelum orang jang akan menerimanja terlepas dari sentimennja terlebih dahulu. (Dalam bahasa Djawa saat ini disebut „jen wus tan mobah tan mosik”).

74