Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/83

Halaman ini tervalidasi

modern tetapi sudahkah pernah timbul dipikiran tuan bahwa sesudah saat ini keadaan kami akan lebih sukar lagi difahami ? Tuan dapat mengerti keadaan kami sekarang sebab kami sedang lemah. Kelemahan kami mendjelaskan semuanja, tetapi bagaimana djika kami mendjadi kuat, bagaimana djika tidak ada lagi kelemahan, bagaimana djika kami mempunjai pasar saham (effectenbeurs) sendiri, bagaimana djika kami menolak buruh kami dipekerdjakan selain untuk kepentingan kami sendiri”.

 Saja katakan segala sesuatu itu dengan maksud menerangkan bahwa hal² itupun telah diketahui oleh orang Barat, jang setidak-tidaknja dapat mengira-ngirakan sehingga menginsjafi bahwa Asia berada di dalam keadaan revolusi dan bahwa revolusi ini mungkin adalah satu²-nja kedjadian jang terpenting didalam sedjarah dunia. Asia bangkit, memenuhi seruan bangsa Djepang, Asia untuk bangsa Asia, Asia harus menguasai keuangannja dan perdagangannja sendiri, ketjakapannja membangun sendiri, sekolah²-nja sendiri.

 Saja katakan: „Kami telah mengharapkan hal² itu. Kami tahu kearah mana angin meniup. Kemerdekaan, keamanan, perekonomian. Hal ini adalah lagu lama. Kami mengalami ini diabad ke 14. Sekarang Tuan² sekalian mengalami hal ini semua dengan segala keuntungan bahwa hal² ini tidak terdjadi diabad ke 14, melainkan diabad ke 20.

 Ia memandang seraja berpikir „Adakah ini suatu keuntungan?” katanja. „Boleh djadi Tuan berpikir begitu, tetapi kami tidak mempunjai adat kebiasaan jang turun-temurun (tradisi). Apa jang akan kami ambil sebagai penggantian agama ?

 Akan terdapat tempat terulang disana atau disini, sebuah tempat hampa, dan belum ada suatu apapun untuk mengisinja. Saja rasa bahwa saja dapat mengetahui, apa jang akan terdjadi — kami akan setia kepada Asia. Asia sebagai persatuan. Asia-tidak menentang dunia Barat, melainkan hanjalah Asia sadja.

82