Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/143

Halaman ini tervalidasi

XVIII.

PEMBITJARA'AN JANG PENTING.

Bagian kadoea.

 Matahari telah silem, hari soeda djadi malem dan kota Konstantinopel jang rame soeda mendjadi sepi. Di sana sini ada keliatan api lentera di antara roema-roema, poehoen-poehoen, taman taman dan koeboeran-koeboeran, tetapi di bebrapa ratoes djalan raja dalem itoe kota tiada keliatan orang berdjalan. Toko-toko soeda ditoetoep, roema-roema minoeman, di mana orang tjoema boleh minoem kopi, poen pada kosong, sebab semoea tetamoenja soeda brangkat poelang. Tjoema di Pera, tempatnja bangsa koelit poeti, masi ada orang berdjalan, tetapi di laen laen tempat melaenken ada bebrapa banjak andjing jang riboet menggonggong.
 Djoega di soengi Bosporus ada amat sepi, Kaik kaik (praoe ketjil) jang biasa ada di itoe Soengi, telah tiada keliatan lagi; dari kapal-kapal jang blaboe di itoe tempat tjoema keliatan api lenteranja roepa-roepa warna . Di sepandjang tepi soengi ada kadengeran swara tindakan dari soldadoe djaga jang moesti djaga pri kasadjatara'an di itoe tempat, di mana ada banjak gedong dan astana astana dari bei bei dan pacha-pacha.
 Satoe di antara gedong-gedong jang deket pada tepi soengi, di mana ada kebon kembang, poehoen-