Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/158

Halaman ini tervalidasi

156

Pembitjara‘an jang penting


nanti madjoe menjerang teroes ka Oostenrijk, kamoedian ka Duitschland.

 Dan begimana halnja Sultan baroe? Ja, brangkali ia bisa toeloeng sedikit penjakitnja karadja'an kita orang dan bisa djaga djoega, soepaja nama kita orang tiada dapet tjatjat, tetapi aken bikin semboe sama sekali ini penjakit jang sanget brat, itoelah tiada bisa diharep, kendatipoen kita orang bisa dapet Radja jang begitoe bidjaksana serta kosen sebagi Baginda Mohamed II dan Baginda Soleiman dengen ia poenja balatentara Janitsar dan Spahi jang kesohor di djeman doeloekala. Saben-saben Radja-radja di Europa patjoel sedikit-sedikit ini negri, dan adjalnja pamerenta kaoem Ottomani ampir sampe. Adoe, sedi sekali !“

 Sambil tarik napas pandjang Mohamed Ali jang soeda berkali-kali oendjoek kakosenannja di medan prang, sekarang telah toendoeken kapalanja dan merasa amat doeka hati, kerna ia taoe negrinja ada terantjem bahaja besar, hingga di ini masa karadja'an Toerki ada saoepama orang jang sedeng berdiri di pinggirnja satoe toebir jang dalem.