Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/233

Halaman ini tervalidasi

XXVII

MENJESEL BLAKANGAN !


 Sederg sekalian pacha dan imam-imam lagi berempoek di Stamboel aken bikin djato pada Mohamed Ali pacha dengen berboeat berbagi-bagi pitena dan tipoe daja jang boesoek, panglima prang Mohamed Ali masi tinggal tjari djalan, begimana ia bisa lawan pada angkatan prang Rus dengen ia poenja angkatan prang sendiri jang amat ketjil dan tiada bisa berbanding pada pasoekan orang Rus.
 Ini kapala prang masi blon bisa dapet soldadoe bantoean dari Konstantinopel, aken tambaia poenja tentara, soepaja bisa tjoekoep kekoeatan boeat labrak pada moesoenja orang Toerki jang besar sekali djoemblanja dan lengkep dengen segala pekakas prang serta ranisoen.
 Senantiasa balatentara Toerki di tepi soengi Donau di bawa prentanja Mohamed Ali ada koerang makanan dan pakean. Dokter-dokter jang pande poen blon dikirim boeat obatin begitoe banjak soldadoe jang sakit dan jang loeka di peprangan. Tiada poen heran ini tentara jang tanggoeng begitoe banjak sengsara tiada bisa digoenaken tenaganja dengen kras aken madjoe di medan prang, padahal Serdar Ekrim sanget ingin kasi kenal ia poenja kepelan jang kras pada orang Rus.