Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/250

Halaman ini tervalidasi

18

Sasoedanja brenti perang.


Ini roema jang besar ada dari batoe mera dan dikoeroeng poehoen-poehoen kajoe dan satoe benteng jang tjoekoep tinggi dan lebarnja boeat taro meriam. Di ini tempat orang bisa melawan pada moesoe jang kepoeng tempat itoe.


Itoe roema ada inda serta tegoe, djendela dan pintoe-pintoenja semoea ada dari besi, disertaken satoe tembok aken menembak moesoe di loear. Di blakang roema ini ada satoe kebon sajoer, djoega bebrapa poehoen boea-boeahan. Dari satoe pompa orang bisa dapet aer ka atas dari satoe soengi ketjil, tiada djaoe dari itoe kebon sajoer.


Imam Reschid djalan menoedjoe ka itoe roema, di ikoet oleh Cliefket dan tiada antara lama lagi paman dan kaponakan ini telah berdiri di depan pintoe roema. Bebrapa andjing besar jang ada di atas benteng telah menggonggong lebi kras. Samentara itoe kadengeran swaranja orang angkat sendjata dan sigra djoega ada saorang meliat kaloear dari satoe pintoe ketjil sambil menanja:


„Perloe apakah kau orang naek di atas goenoeng dan dateng di roemanja Mahmoud Lipouri bei?"


„Boeat kamerdika'annja negri Arnautlik," menjaoet imam Reschid dengen lantjar.


,,Pamerenta di Stamboel ada sampe tegoe dan banjak laskar prangnja aken bikin toendoek segala pembrontakan," kata lagi itoe orang.


-„Tetapi Allah ada lebi tegoe dan lebi kwasa, sedeng kekwasa'an kita orang ada bergantoeng