Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/278

Halaman ini tervalidasi

276

Kenalan lama.


menerdjang pada itoe balatentara. Maski begitoe, saja haroes mengoetjap trima kasi atas nasehat kau jang njata ada ingetan baek bagi saja. Djika kau soeka toeroet pada saja, tentoe kau nanti dapet rawatan baek dan saja nanti toeloeng, soepaja kau tiada dapet soesa lebi djaoe.“

„Lebi baek toean djaga diri sendiri,“ kata itoe orang moeda sambil moendoer dan berdjalan dengen pelahan.

—„Saja soeda lakoeken kewadjiban dan soeda berboeat apa jang saja bisa, soepaja toean tiada djato di tangannja orang-orang doerhaka, tetapi djikaloe toean tiada soeka toeroet nasehat saja dan dapet kabinasa'an, inilah boekan salanja saja lagi. Ingetlah, toean pacha, diri toean ada ber­harga tinggi dan tiada haroes djato di tangan itoe orang-orang hina jang tiada harganja. Djangan toean nanti menjesel di blakang hari.“

Sebab segala nasehat dan boedjoekannja ting­gal sia-sia sadja, Chefket sigra berdjalan kaloear dan teroes linjap. Mohamad Ali tiada mengarti apa sebab sekalian officier dan balatentara di depan bangsalnja tiada tangkep pada itoe orang moeda jang dari pakeannja keliatannja boekan seperti orang baek. Sasoeda berdjalan moendar mandir sakoetika lamanja dan meliat pada horloginja, Mohamed Ali sigra kaloear dari bangsalnja dan prenta balatentaranja berdjalan lebi djaoe.

Di loear bangsal ada doea officier doedoek di permadani, sedeng bebrapa soldadoe Nizam ada