Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/97

Halaman ini tervalidasi

B e r t e m o e   k o m b a l i  95

orang-orang Albanie. Imam Reschid awasin moekanja Mohamed Ali dan tiada mengarti, begimana ini orang moeda tiada merasa djengkel moesti tinggal saorang diri di itoe roema. Tapi Soleiman bei jang tiada maoe taoe halnja sobatnja itoe, lantes berkata dengan girang:
 „Kita orang soeda kasi tinggal kau lama sekali, sobatkoe, tapi itoelah boekan kita orang poenja sala. Seperti sanak soedara jang soeda lama tiada ketemoe moeka satoe pada laen, kita orang soeda bitjara roepa-roepa hal dan batja banjak soerat-soerat, hingga kita orang soeda boeang banjak tempo djoega. Sekarang koeda kita orang soeda ilang tjapenja, baeklah kita orang balik ka kota."
 „Dan kaloe laen kali kau liwat lagi di tana Pegoenoengan," kata imam Reschid, „djanganlah loepa dateng pada imam Reschid, pamannja kau poenja sobat. Akoe soeka sekali ketemoe dan bitjara lagi sama kau dan akoe nanti berdoa boeat keslametan kau. Brangkatlah dengen slamet, anakkoe, dan poelang ka Prilip dengen berkahnja kita poenja Rasoel!"
 „Saja mengoetjap trima kasi atas kebaean kau, imam jang moelia, "kata Mohamed Ali, jang sasoenggoenja djoega soeda kena ditipoe dengen Perkata'an-perkata'an manis dari ajahnja Mrika. «Harep sadja Allah membri berkah slamet dan oemoer pandjang pada kau boeat kemadjoeannja agama Islam. Saja sendiri ada harep aken bisa lekas dateng kombali di sini."