Halaman:Mortéka dâri Madhurâ Antologi Cerita Rakyat Madura (Edisi Kabupaten Bangkalan).pdf/115

Halaman ini telah diuji baca

seringkali bermunculan. Karena itu, ia merasa tidak nyaman di keraton dan daripada ia merasa tidak nyaman, akhimya ia memutuskan untuk meninggalkan Keraton Madura Barat dan menetap di lereng Gunung Geger. Di tempat ini, ia tinggal dan bercocok taman untuk menunjang hidupnya. Di samping itu, Ke Lesap yang pandai mengaji, mengajarkan ilmu baca Alquran di daerah tersebut Tidak butuh waktu lama, Lesap yang pandai bertani, pandai beladiri dan mengaji telah ia menjadi guru baca Alquran yang di segani oleh masyarakat sekitar Gunung Geger. Karena dedikasi dan kemasyhurannya, ia diberi gelar Ke di depan namanya yang berarti Kiai, atau orang yang pandai dalam suatu hal.

Ketika nama Ke Lesap mulai dikenal masyarakat, keterkenalannya itu didengar juga oleh Pangeran Cakraningrat V. Pangeran Cakraningrat lantas meminta Kiai Adipati untuk mendatangi Ke Lesap di lereng Gunung Geger dengan tujuan agar Ke Lesap mau kembali ke keraton Madura Barat dan mengajari orang-orang Keraton mengaji. Ke Lesap dikenal sebagai sosok yang rendah hati meskipun berilmu tinggi. Atas dasar permintaan Pangeran Cakraningrat V, dan atas dasar syiar agama, ia memutuskan kembali ke keraton Madura Barat Adapun perguruan ngajinya di Geger, ia pasrahkan pada santri-santrinya yang telah lancar mengaji.

Sekembalinya ke keraton Madura Barat, Ke Lesap tinggal kembali di rumah Ki Jibantaka. Di sana dia menjadi guru mengaji setiap malam. Karena kecerdasaannya, ketrampilannya mengajar ngaji dan pembawaan dirinya yang baik, setiap saat, jumlah santri ngajinya makin lama makin bertambah. Orang-orang di sekitar keraton juga datang kepadanya untuk bela jar mengaji.

Banyaknya jumlah santri yang ngaji membuat opsir-opsir Kompeni Belanda risau. Mereka khawatir murid-murid ngaji Ke Lesap akan dihasut oleh Ke Lesap untuk merongrong keraton dan Kompeni Belanda. Kekhawatiran ini lantas mereka sampaikan pada Pangeran Cakraningrat V. Pangeran Cakraningrat V dihasut, bahwa Ke Lesap itu adalah orang yang berbahaya dan bisa jadi ia kelak akan melakukan makar bersama pengikutnya yang banyak.

99