Hasutan Kompeni Belanda itu membuat Pangeran Cakraningrat V gundah. Ia sadar bahwa Ke Lesap itu adalah analrnya dan sebenarnya hati kecilnya juga mengiyakan bahwa itu adalah hak dari Lesap untuk menuntut singgasana. Hanya saja, ia juga punya anak dari permaisuri yang sah yang lebih berhak dari Lesap. Jika benar Lesap mau makar, maka akan ada perang saudara di Madura Barat.
Untuk mengurangi kekuasaan Lesap di keraton, Pangeran Cakraningrat V lantas membuat kebijakan yang ia anggap dapat menyelamatkan banyak orang, utamanya orang-orang keraton. Dipanggilnya Lesap dan ditugasinya ia untuk mengajar ngaji di daerah sebelah timur Kotaraja. Pangeran Cakraningrat V beranggapan, daerah tersebut cukup jauh dari keraton, dan dengan menjauhkannya dari keraton, pengaruh Lesap pada santri-santrinya yang mayoritas warga keraton akan berkurang. Pangeran Cakraningrat berpikir, tidak akanbanyak orang keraton dan sekitar keraton yang mau repot-repot jauhjauh pergi mengunjungi Lesap untuk bela jar ngaji.
Perintah itu dilaksanakan Ke Lesap dengan penuh kepatuhan. Ia mengemasi barang-barangnya yang ada di rumah Ki Jibantaka dan pindah ke tempat baru tersebut Tempat tersebut memang agak sepi jika dibandingkan dengan rumah Ki Jibantaka, tapi itu tidak lantas membuat murid-murid Lesap berkurang. Semakin lama, pondok Lesap makin berkembang dan murid-muridnya bahkan sudah menyentuh angka ratusan. Jika dulu murid-muridnya adalah orangorang dalam keraton dan sekitarnya, kini murid-muridnya jadi bertambah. Tidak hanya orang-orang yang berada di sekitar daerah baru terse but yang datang mengaji, tapi orang keraton maupun orang sekitar keraton masih banyak juga yang rela berjalan cukup jauh untuk melanjutkan bela jar mengaji kepadanya.
Kondisi ini tentu saja membuat Kompeni Belanda makin gusar dan Pangeran Cakraningrat V makin bingung. Ia tidak menyangka bahwa pengikut Lesap akan bertambah juga. Atas desakan Kompeni yang menghasutnya, Pangeran Cakraningrat V lantas mengirimkan beberapa orang kepercayaannya untuk ikut belajar mengaji. Orang-orang ini ditugaskan menjadi Telik Sandi untuk memastikan apakah Lesap bermaksud makar atau tidak. Setiap saat, mereka harus
100