Halaman:Mortéka dâri Madhurâ Antologi Cerita Rakyat Madura (Edisi Kabupaten Bangkalan).pdf/12

Halaman ini telah diuji baca

rakyat Arosbaya, Dusun Banyuajuh Lajing Bangkalan, Macan Putih Kecamatan Blega, Asal usul Kampak, Banyuajuh Kamal, Cerita rakyat Rato Ebhu Arosbaya.

Lapis keempat adalah lapis yang berisi cerita rakyat- cerita rakyat Zaman Madura Baru. Informan kebanyakan menunjuk setting cerita rakyat ini adalah pada masa Pemerintahan kolonial Belanda di Nusantara dan berakhir pada zaman kemerdekaan. Cerita rakyat ini biasanya berwujud cerita-cerita luar biasa, kekaromahan atau kesaktian dari seorang tokoh. Adapun cerita rakyat-cerita rakyat yang mengisi lapis ini adalah: Ke Lesap, Raden Aji Noto kusumo, Bhuju Hara, Pak petok dan Buju’ Galis, Buju’ Rambesi, Ke Lesap, Abdul Basyir, Buju Achmad, Buju’ Tarhes Buju Markun dan Buju Achmad, Buju’ Tarhes Buju Markun. Adapun judul-judul cerita rakyat yang berada dalam lapis ini adalah; cerita rakyat Desa Kramat Bangkalan, Asal usul Bangkalan, Asal Usul Kramatikus Bangkalan, Cerita rakyat Bhuju Hara Kwanyar, Cerita rakyat Pak Petok Kokop, Cerita rakyat Ke Lesap dari Bangkalan, Asal usul Pancoran Labang, Asal Usul Mancingan Modung Bangkalan, dan Berkoneng Gili Kamal.

Jenis cerita rakyat masyarakat Bangkalan terakhir adalah cerita rakyat masa kini. Dikatakan masa kini karena terjadinya cerita rakyat berkisar antara tahun 1980an hingga sekarang. Pelaku cerita rakyat adalah orang-orang yang hidup pada masa tersebut (bahkan ada beberapa tokoh yang hingga kini masih hidup), mamun cerita yang berkembang di masyarakat simpang siur, banyak diisi distorsi kronologi sehingga tidak layak disebut sejarah. Contoh cerita rakyat ini adalah cerita rakyat si cantik dari Pedeng dan Ra Lilur. Cerita rakyat jenis terakhir ini tidak