Halaman:Mortéka dâri Madhurâ Antologi Cerita Rakyat Madura (Edisi Kabupaten Bangkalan).pdf/134

Halaman ini telah diuji baca

ladang. Tapi sang istri tidak ada. Dicarinya si istri ke seluruh penjuru rumah, tapi tidak jua ditemukan. Keluarga Balipoh yang lain, serta tetangga yang tinggal dekat rumah Balipoh ketika menjumpai Balipoh kebingungan mencari istrinya, lantas ikut pula membantu pencarian, tetapi sang istri tidak jua ditemukan hingga keesokan harinya dan keesokan harinya lagi. Istri Balipoh seperti lenyap tak berbekas. Tidakada yang merasa pernah berpapasan dengannya.

Hilangnya istri Balipoh berlangsung selama beberapa bulan, hingga suatu ketika ada seorang penduduk Desa Berbelluk yang sedang mencari kayu bakar menemukan seorang perempuan tua duduk bersila di atas batu. Perempuan itu duduk diam tidak bergerakseakan-akan telah mati. Didekatinya perempuan itu untuk memastikan perempuan itu masih hidup atau tidak Diletakkan tangannya ke hidung perempuan itu untuk memastikan ada hembusan nafas, dan ternyata memang ada.

Pencari kayu bakar itu lantas menepuk-nepuk punggung perempuan itu hingga perempuan itu membuka mata. Ketika perempuan itu membuka mata, tatapan matanya kosong dan ia tidak mampu berkata-kata. Pencari kayu bakar itu lantas bertanya banyak hal, tetapi perempuan itu tidak membalas sepatah kata pun. Hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak lemah.

Pencari kayu bakar yang menyangka perempuan itu kelaparan, lantas membopongnya. Tubuh perempuan itu begitu ringan seakan-akan tidak berbobot. Inilah yang menyebabkan pencari kayu bakar yakin bahwa perempuan tersebut memang sedang kelaparan. Ketika dibopong pun, perempuan itu begitu lemah sehingga menyebabkan si pencari kayu bakar menggendong perempuan tua itu di punggungnya.

Sesampainya di rumah, si pencari kayu itu langsung meminta istrinya memasakkan nasi agar dapat dimakan si perempuan tua. Setelah masak, nasi beserta lauknya diletakkan di depan si perempuan tua. Uap dari nasi tertiup ke wajah perempuan tua itu dan ajaibnya

perempuan tua itu langsung terlihat segar dan dapat bicara. Si pencari kayu itu lantas bertanya dari mana asal perempuan tua itu. Perempuan itu menjawab bahwa dia berasal Jrujuh Bajangan dan memiliki suami bernama Balipoh.

118