Sesampainya di kerajaan, Pak Petok bertemu langsung dengan Sultan Kadirun. Ia juga oleh Sultan dibekali senjata untuk membunuh istri keduanya yang bisa digunakan tanpa jejak Sayangnya, Tuhan tidak berpihak pada Pak Petok Selepas menunaikan tugas, ia tertangkap dan dijebloskan ke dalam penjara karena perbuatannya.
Mendengar keberhasilan Pak Petok, dan dijebloskannya Pak Petok ke penjara, Sultan Kadirun tidak tinggal diam. Secara diam-diam, Sultan membebaskan Pak Petok dari penjara. Tidak hanya itu, Sultan juga memberikan hadiah kepadanya berupa sekantong emas yang telah dijanjikan. Pak Petokpun dikawal oleh Patih kerajaan dan diantar diam-diam kembali ke Kokop.
Keberanian Pak Petok yang tidak kenai takut masuk ke istana untuk membunuh istri kedua Sultan mengesankan hati Sang Sultan. Ketika ada kabar genting yaitu datangnya utusan Bali untuk meminta bantuan Sultan Kadirun melawan Kompeni Belanda, Pak Petok dan rekannya yang bernama Bhuju' Galis ditunjuk untuk memimpin tentara Madura menyeberang ke Bali untuk memberikan bantuan bersama para kesatria dari daerah lainnya untuk melawan penjajah Belanda. Tentara Madura ini bergabung dengan tentara dari Jawa yang terlibat aliansi, dan datang dengan gagah be rani melawan Belanda.
Tidak sia-sia Sultan Kadirun dan para Raja di daerah Jawa mengirim kesatria terhebat mereka ke Bali, karena para kesatria pulang ke kerajaan masing-masing membawa kemenangan. Pak petok mendapat gelar baru setelah kedatangannya dari Bali. Ia dikenal sebagai "Serrang Annom" karena gaya perangnya di Bali. Adapun Bhuju' Galis, ia mendapat Gelar "Singo Nolo" karena strateg berperangnya yang tidak main-main.
Selang beberapa bulan setelah pulang dari peperangan melawan penjajah Belanda di Bali, kabar baru datang ke Madura.Kabar itu menceritakam tentang kedatangan penjajah tersebut di daerah Jawa. Sekali lagi, Sultan Kadirun memerintah Patihnya untuk memanggil Pak Petok menghadap ke kerajaan untuk mendiskusikan tentang sikap Bangkalan menghadapi kedatangan Belanda. Dalam
pertemuan itu, Sultan Kadirun menyampaikan bahwa perang antara Belanda dengan Kerajaan Jawa belum dimulai karena masih berada
145