Aryo Menak yang punya pengalaman banyak dalam hal perairan yang ia dapatkan di Palembang, menyarankan untuk menutup lubang pada Sumber Karang tersebut dengan sebuah gong. Rencana itu pun dilaksanakan dan ternyata berhasil.
Sejak lubang tersebut ditutup, lokasi tersebut berubah menjadi sumber mata air warga desa, dan desa pun terbebas dari banjir. Selanjutnya, setiap mendekati musim penghujan, warga desa berbondong-bondong mengadakan ritual, yaitu dengan berjalan menuju sumber mata air sambil membawa tumpeng beserta berbagai lauk-pauk. Setelah berdoa, nasi tumpeng beserta lauk-pauk dimakan. bersama. Hal ini dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur kepada yang Mahakuasa karena terhindar dari banjir sekaligus diberikan sumber air yang melimpah. Kelak dikemudian hari, daerah tempat sumber karang yang bocor yang kemudian berubah menjadi sumber air yang terbendung ini oleh masyarakat disebut sebagai Desa Karang Anyar, yang berarti Sumber Air Karang yang bentuknya baru.
Selepas membantu warga desa, Aryo Menak menyempatkan diri tinggal lebih lama di desa. Itu dilakukan sebagai bentuk penghormatannya kepada warga desa yang memintanya. Hal-hal yang dikerjakannya selama tinggal di desa adalah berkeliling desa serta melihat banyak hal yang baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Pada suatu bulan purnama, tepatnya purnama keempat belas, ia beristirahat di bawah pohon di dekat sumber karang selepas melakukan kegiatan berkeliling desa. Di tempat itu, ia menjumpai cahaya yang berpendar di pinggir sumber itu. Betapa terkejutnya Aryo Menak setelah mengetahui bahwa cahaya tersebut berasal dari tujuh orang bidadari langit tengah mandi di sumber. Ketujuh bidadari yang sangat cantik, dan mandi sambil bergurau senda itu, tidak menyadari bahwa mereka diintip oleh Aryo Menak.
Aryo Menak perlahan-lahan mendekati tempat bidadari itu mandi. la mengucek-ngucek mata beberapa kali dan menyadari apa yang dilihatnya adalah nyata. la memang pernah mendengar kasak-kusuk warga desa bahwa sumber itu seringkali dijadikan sebagai tempat pemandian jin, tapi Arya Menak tidak pernah menyangka