Halaman:Mortéka dâri Madhurâ Antologi Cerita Rakyat Madura (Edisi Kabupaten Bangkalan).pdf/75

Halaman ini telah diuji baca

Madura dengan terburu-buru. Patih ini dengan berlagak meminta izin pada sang Raja untuk membawa pulang dan menghukum Jokotole. Baginda Raja yang sudah kenal baik akan sifat sang patih, mempersilahkan saja sang patih untuk melakanakan keinginannya. Sambil tertawa, Prabu Brawijaya mengizinkan sang patih membawa beberapa puluh prajurit saja, karena sadar, sebanyak apa pun prajurit yang dikirimkan, tidak akan mampu mengalahkan Jokotole. Raja Blambangan yang terkenal sakti mandraguna dan memiliki pasukan perang terbaik saja dapat dikalahkan, apalagi sang patih yang membawa tentara seadanya.

Sang patih dan bala tentaranya melakukan penyerangan pada Jokotole ketika Jokotole dalam perjalan. Sang patih menyuruh pasukannya untuk menyerang Jokotole sedangkan ia sendiri sembunyi. la sendiri sadar, tidaklah mudah mengalahkan Jokotole.

Kabar penyerangan ini sampai ke telinga Raja Gresik yaitu Ario Banyak Wedi, yang tiada lain adalah Jokowedi saudara Jokotole. Ia mendengar kabar ini dari beberapa prajuritnya yang ditugaskan di perbatasan. Mereka mengabarkan bahwa ada sepasang pemuda yang berangkat dari Majapahit yang sedang menuju perbatasan Gersik diserang di tengah jalan oleh sepasukan tentara kerajaan Majapahit. Para prajurit ini juga menerangkan ciri-ciri pasangan yang diserang dan pasukan penyerangnya. Dari ciri-cirinya, Jokowedi langsung mengenali bahwa yang diserang adalah saudaranya sendiri Jokotole. Dengan penuh kemarahan, dipacunya dengan segera kudanya yang diikuti oleh para prajuritnya. Jokowedi tidak terima jika saudaranya diserang. Entah kebetulan atau tidak, ketika Jokotole bergerak menuju Gersik, Jokowedi sedang mengunjungi daerah yang berada di perbatasan Gersik.

Tidak berapa lama, ia melihat dengan jelas pertarungan yang memalukan dari sepasukan tentara bersenjata lengkap yang menyerang seorang pemuda yang menggendong seorang perempuan muda. Ternyata benar, pemuda itu adalah saudaranya. Dengan tidak menyia-nyiakan waktu, Jokowedi dan pasukannya langsung terjun ke kancah pertempuran membantu Jokotole. Sebenarnya, ketika Jokotole diserang tadi, Jokotole masih belum terdesak. la hanya agak kerepotan

59