Setelah pertemuannya dengan Jokotole, Raja Saccadiningrat yang sudah semakin tua, memutuskan untuk bersemedi. Ia tidak memiliki penerus lain yang lebih cakap dari Jokotole dan karenanya, kekuasaanya atas Kerajaan Sumenep diserahkan kepada Jokotole. Sejak saat itu, Jokotole dinobatkan sebagai Raja Sumenep yang bergelar Pangeran Saccadiningrat III, akan tetapi orang—orang lebih banyak mengenalnya sebagai Pangeran Aryo Kudapanole atau Pangeran Jokotole.
Pada suatu hari, Jokotole mengirim surat kepada adiknya Jokowedi untuk datang ke Sumenep bertemu dengan ibu mereka yaitu Raden Ayu Potre Koneng. Jokowedi menerima undangan itu dengan senang dan berjanji akan berangkat segera. Bagi Jokowedi, pertemuan ini sangat bermakna dan membahagiakan sehingga ia sangat bersemangat mempersiapkan semuanya. Diperintahkannya pasukan pengawal dan abdi dalem istana bersiap dan menyiapkan hadiah-hadiah yang akan dibawa ke Sumenep. Istri dan anak-anaknya juga diajak. Mereka sepanjang perjalanan bercengkerama dengan gembira membayangkan apa yang akan mereka jumpai di Sumenep.
Sesampainya di Sumenep, mereka menjumpai bahwa upacara penyambutan dilakukan dengan meriah. Ibu mereka Raden Ayu Potre Koneng yang sangat rindu dan bangga pada anaknya itu langsung menyambut dengan terharu. Suasana keraton menjadi sangat ramai, tidak hanya disebabkan karena banyaknya masyarakat yang datang, tetapi juga karena diadakannya banyak hiburan di istana. Anak-anak Jokowedi yang masih belia berlarian dengan gembira mengelilingi istana ditemani anak-anak kecil dari keluarga Keraton Sumenep.
Usai pertemuan tersebut, Jokowedi pamit undur diri dengan alasan Kota Gersik tidak mungkin ia tinggalkan lama-lama. Kakaknya tidak keberatan akan hal ini, namun Potre Koneng yang lama ditinggal Jokowedi merasa berat ditinggal lagi. Untuk mengobati perasaan sedih ditinggal lagi, Potre Koneng meminta Jokowedi untuk mengizinkan dua anaknya yaitu Ario Banyak Modang dan adik perempuannya untuk tinggal di Istana Sumenep dan dibesarkan di tempat tersebut Kelak Ario Banyak Modang ditunangkan dengan Putri Patih Jayasenga
70