Halaman:Mustikarasa.pdf/5

Halaman ini tervalidasi

PENGANTAR MENTERI PERTANIAN


Pada tahun 1960 telah diusahakan oleh Menteri Pertanian Bapak Brigadir Djendral (waktu itu) dr. Azis Saleh untuk menerbitkan buku masakan. Maksud pokok diterbitkannja buku tersebut agar dapat digunakan sebagai penundjuk djalan bagi rakjat Indonesia, bagaimana bahan² makanan jang terdapat didaerah dapat diolah mendjadi makanan jang lezat.

Gagasan itu adalah baik, dan merupakan gagasan jang besar. Dan oleh karena itu pelaksanaannja perlu ditanggulangi oleh beberapa Departemen/Kementerian dan Instansi²nja, maupun Organisasi Rakjat teristimewa Organisasi Wanita.

Atas dasar itulah, maka dengan Surat Keputusan Menteri Pertama no. 304/M.P./1961. tg. : 29/6/1961 dan no. 136/M.P./1962, tanggal : 15-10-1962 dibentuk Panitia Buku Masakan Indonesia jang bertjorak interdepartemental.

Didalam rangka penjusunan buku masakan tersebut, didalam maupun diluar kepanitiaan, Departemen Pertanian mempunjai kewadjiban untuk membantu semaksimal-maksimalnja. Untuk menjempurnakan tugasnja oleh Departemen Pertanian, jang semula bernama Kementerian Pertanian jang kemudian mendjadi Kompartimen Pertanian dan Agraria, Panitia tersebut telah diganti dengan Panitia Penjelesaian Buku Masakan Indoesia, jang bertugas menjempurnakan, menjusun penfjetakan, pendjualan dan menetapkan harganja (sk. no. 30/M.P./64 tg. 20-8-1964). Agar dengan demikian, buku masakan tersebut dapat disebarkan seluas-luasnja dan dimanfaatkan sebanjak- banjaknja oleh Rakjat Indonesia.

Kami menjadari kesulitan jang dihadapi oleh Panitia.

Berkali-kali, masa kerdja mereka harus diperpandjang untuk melandjutkan pekerdjaannja. Faktor komunikasi, faktor keuangan, bukan soal jang mudah untuk dapat diatasinja. Tetapi lebih dari itu, faktor besarnja tanggung djawab mereka, jang oleh karena menjadari manfaat buku ini untuk kepentingan nasional, maka mereka tidak mau gegabah. Sekalipun begitu, tidak berarti Panitia telah sempurna bekerdja. Djauh dari itu, kesalahan, kekurangan pasti ada.

Setiap perbuatan pasti ada kekurangan dan kesalahan, tetapi bukan maksudnja berbuat untuk mentjari kesalahan dan kekurangan.

Resep Masakan Indonesia Warisan SukarnoXXVII