Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/31

Halaman ini tervalidasi

BAB II

NARSISISME DAN ROMANTISISME

DALAM NOVEL NEGARA KELIMA

2.1 Pengantar

Sastra Indonesia bermula dari protes. Itulah pernyataan Gunawan Muhammad dalam Kesusastraan dan Kebimbangan. Pernyataan tersebut penulis kutip dari tulisan Wasono (2005:94), yang mengupas persoalan romantisisme dalam karya M. Yamin. Gunawan menyatakan hal itu bukan tanpa alasan. Untuk mendukung pendapatnya itu, ia menyinggung latar belakang yang mendasari penulisan novel Sitti Nurbaya. Menurutnya, konon ketika Marah Rusli menulis novel tersebut ambisinya yang utama bukanlah menjadi novelis, melainkan untuk melancarkan semacam protes terhadap keadaan. Marah Rusli merasa tidak menemukan jalan lain untuk memprotes tradisionalisme yang dinilainya sangat tidak sehat pada zaman itu.

Hal yang sama, menurut penulis, juga dilakukan oleh Ito dalam novelnya Negara Kelima. Berlatar belakang mitos yang sangat kental, novel ini mencoba membongkar fakta sejarah, yang menurut penulis, telah dilupakan oleh penguasa. Ito mencoba mengajak pembaca untuk memandang bukti sejarah dari sisi yang lain dan akhirnya

19