Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/40

Halaman ini tervalidasi

romantik itu, menurut penulis, juga dibarengi dengan narsisnya pengarang, yaitu kebanggaan terhadap diri sendiri sehingga ia memutuskan untuk menampilkan kisah orang Minang dalam ceritanya. Kecintaan terhadap kisah tersebut merupakan refleksi kecintaan pengarang terhadap diri dan sukunya..

Para penjemput masa pertama tidak menyerah. Pada dataran setelah celah puncak-puncak kedua mereka bersimaharaja tetapi angin telah menjemput mereka untuk Negara Ketiga. Ketika dua orang dara Para Penjemput menuai janji mereka, dari rahim dua dara lahir dua raja. Satu selalu dituai bencana, satu mencari asalnya. Para Penjemput mengawal negara hingga mereka dilupa. Lalu datanglah bencana. Dari dalam musuh-musuh itu masuk mencari serat pemberi (Ito, 2005: 83).

Pilihan penulis untuk mengangkat kisah Dara Petak dan Dara Jingga, yang menurutnya sangat berpengaruh terhadap kisah kejayaan masa lalu, merupakan sebentuk narsisme penulis terhadap negeri asalnya, Minangkabau.

Wacana narsisisme juga terlihat dengan adanya kebanggaan yang terlalu berlebihan terhadap jasa yang telah diberikan kepada negeri ini. Orang Minang menganggap merekalah yang paling berjasa terhadap republik ini. Mereka telah memberikan kontribusi yang sangat banyak untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa. Apa yang mereka berikan tidak dapat

28