Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/41

Halaman ini tervalidasi

dibandingkan dengan apa yang telah diberikan oleh daerah lain.

"Dulu Jakarta tidak ada apa-apanya dibanding apa yang telah kami korbankan untuk Republik ini!" kata Inyiak Labai agak emosional. "Tetapi entahlah, kini kami cuma segelintir petani yang meratapi nasib dari hari ke hari (Ito, 2005: 87).

Ide tentang benda keramat, peninggalan masa peradaban Atlantis kuno yang dipercaya mempunyai kekuatan magis untuk membangkitkan kekuatan masa lalu, merupakan gambaran imajinasi yang terlalu berlebihan dari pengarang. Serat ilmu, begitu benda keramat itu dinamai, diyakini oleh kelompok KePaRad dapat mengubah negeri ni menjadi lebih baik. Keinginan itu merupakan khayalan tingkat tinggi dari orang yang merasa telah memberi banyak untuk negeri ini.

"Batu itu yang telah memberi cahaya kekuatan pada orang-orang yang memberi nafas Nusantara," ujar Ilham Tegas. "Kami yakin cahaya itu pula yang memberi kekuatan pada kampung ini untuk mempertahankan Repubblik." (Ito, 2005: 89).

Ide tentang kekuatan benda keramat yang disebutkan sebagai batu Pembangkit Batang Terendam, yang dapat membangkitkan kekuatan masa silam yang terpendam, menyiratkan

wacana narsisisme di dalamnya. Pengarang menganggap bahwa orang Minang memiliki kehebatan dan

29