Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/47

Halaman ini telah diuji baca

setiap orang di bagian nusantara ini. Pengarang mengemukakan sebuah ide yang cukup mengejutkan bahwa benua Atlantis yang hilang adalah wilayah nusantara seperti yang ada saat ini. Romantisisme itu telah membangkitkan rasa bangga. Akan tetapi, rasa bangga yang terlalu berlebihan terhadap diri dan nenek moyang membangkitkan jiwa narsis yang secara alamiah telah ada dan melekat dalam diri manusia.

"Peradaban itu tenggelam?” timpal Riantono.

“Seharusnya seperti itu.”

“Di lautan Indonesia?”

“Ya, Atlantis adalah nusantara kuno yang terletak di luar Pilar Herculles. Lautan ribuan tahun tidak boleh dilayari. Batas antara dunai lama dan dunia baru.” (Ito, 2005: 173)

Kembali melihat masa lampau yang jauh dari hingar-bingar perdaban masa kini merupakan salah satu ciri romantisisme. Ciri seperti itu biasanya diusung oleh pengarang yang mengangkat tema sejarah di dalam karyanya. Kecenderungan itu juga mengarah pada eksotisme yang berorientasi kepada asing dan yang jauh serta digambarkan sebagai dunia yang mempesona secara Eksotik. Hal itu juga diterapkan oleh Ito di dalam karyanya, yaitu penggambaran secara detail peradaban Atlantis, mulai dari gambaran alam dan tata kehidupan masyarakatnya. Hal itu memperlihatkan bahwa romantisisme yang bercirikan pemujaan terhadap alam terlihat jelas di dalam cerita itu.

35