Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/51

Halaman ini telah diuji baca

wilayah harus dibarengi dengan represifitas tentara terhadap rakyat. Pemahaman mereka bukan bukan integrasi ide dan gagasan," lanjut Ilham Tegas. (Ito, 2005: 197)

Hal itulah yang mendorong pengarang untuk mengangkat tokoh, yang menurutnya, telah berperan besar dalam pembentukan negara Indonesia dulunya. Hal itu juga merupakan ekspresi kekaguman dan simpati pengarang terhadap tokoh pujaannya. Kekagumannya terhadap Bung Hatta dan ajarannya diekspresikan melalui kelompok KePaRad. Apa yang dicita-citakan oleh kelopmpok KePaRad adalah apa yang diajarkan oleh Bung Hatta dulunya.

Semangat para pengikut kelompok KePaRad didasari oleh romantisisme terhadap kejayaan nusantara dulunya. Mereka ingin membangkitkan kembali kejayaan tersebut melalui sebuah revolusi yang akan menghancurkan Indonesia dan menggantinya dengan Negara Kelima. Kebencian dan kekecewaan terhadap negeri ini juga menjadi pemicu munculnya romantisisisme terhadap kejayaan nusantara dulunya.

“Keruntuhan moral dan semangat negara ini yang telah membentuk kami. Ketidakadilan negara ini yang telah membentuk kami. Ketidakadilan negara ini telah membimbing kami menuju kebencian. Kemelaratan rakyatnya telah membimbing kami untuk menuai janji ribuan tahun.” (Ito, 2005: 290)

39