Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/54

Halaman ini telah diuji baca

agungkan, sebagian besar malah dilupakan. Semua untuk kepentingan politik dan penguasa. Aku bisa membayangkan Kamangmu itu tidak lebih dari daerah yang diisi oleh manusia kerdil yang dilupakan dari sejarah pemberontakan.” (ito, 2005: 239)

Banyak hal yang ingin diungkapkan oleh pengarang di dalam novelnya. Salah satunya adalah Tambo Adat Alam Minangkabau. Romantisisme juga terlihat pada bagian ini. Pengarang dengan sengaja mencoba menonjolkan sejarah orang Minang yang tertuang di dalam Tambo. Menurut pengarang di dalam novelnya, tambo dianggap sebagai kunci kembalinya orang-orang Atlantis lewat keturunan Iskandar yang Agung. Dalam tambo tersebut dinyatakan bahwa asal-usul nenek moyang orang Minang adalah keturunan langsung dari Iskandar yang Agung.

“Menurut Tambo yang diceritakan turun temurun oleh tukang kaba, nenek moyang orang Minangkabau berasal dari Hindustan. Menurut cerita turun temurun itu, salah satu dari tiga anak Iskandar yang Agung dengan puteri Hindustan berlayar bersama dengan

rombongannya menuju daerah Tenggara, sebuah tempat belum bernama. Hingga perahu mereka berlabuh di pesisir daerah yang kita kenal sebagai wilayah Minangkabau. Dari rombongan anak bungsu Iskandar yang Agung yang bernama Sri Maharajo Dirajo inilah kemudian orang

42