Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/56

Halaman ini telah diuji baca

pengarang. Aturan yang tertuang di dalam tambo semakin mengukuhkan bahwa serat ilmu, benda keramat peninggalan Atlantis, harus kembali ke Minangkabau. Hal itu semakin terbukti dengan ditemukannya serat ilmu di daerah Bidar Alam, Dharmasraya.

Tata cara kehidupan, hukum, dan bentuk masyarakat yang tertuang dalam tambo merupakan bentukan masyarakat ideal menurut Plato, yang tertuang dalam kitab Timaeus and Critias. Hal itu, menurut penulis, merupakan bentuk puji-pujian terhadap tambo yang berisi ajaran mengenai tata cara kehidupan yang cukup sempurna.

Selain gaya romantik yang hadir ketika menggambarkan tambo, wacana narsisisme juga terlihat di sini. Apa yang diuraikan dalam tambo dan adanya anggapan kesempurnaan mengenai tata cara hidup yang tertuang di dalamnya menggambarkan kebanggaan yang terlalu berlebihan dalam diri orang Minang, yang dalam hal ini diwakili oleh pengarang terhadap tambo, yang menurutnya, merupakan sumber ilmu dan sejarah yang patut diperhitungkan. Hal itulah yang mungkin mendorong pengarang untuk memposisikan tambo dengan toelfare state idaman Plato,

Wacana narsisisme dan romantisisme di dalam novel ini, menurut penulis, muncul silih berganti, Di satu bagian, romantisismelah yang paling menonjol, tetapi di bagian yang lain wacana narsisisme lebih memperlihatkan bentuknya.

Ketika Profesor Duani Abdullah menyuarakan keinginannya untuk bermenantukan orang Minang, saat itulah sisi romantis terlihat dalam novel ini. Hal itu

44