Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/58

Halaman ini tervalidasi

pengarang terhadap orang Minang, etnik yang telah melahirkan dirinya.

“Seorang anak desa yang bekerja keras di usia muda. Menggapai cita-cita dengan keringat. Pembangkang yang tidak pernah setia pada hierarki. Pemberani yang terkadang harus menanggung risiko menyendiri, tersingkir, sepi.” (Ito, 2005: 258)

Selain melalui penggambaran tokoh Timur Mangkuto, wacana narsisisme juga terlihat melalui penggambaran tokah Makwo Katik. Makwo Katik digambarkan sebagai sosok yang bijaksana dan selalu menjadi panutan bagi Timur Mangkuto. Sosok tersebut, menurut penulis, ditampilkan oleh pengarang sebagai wakil laki-laki Minang yang hebat dan dapat diandalkan dalam kehidupan. Ia telah hidup di empat zaman berbeda, yaitu Belanda, Revolusi fisik, PRRI, dan Indonesia hari ini. Ia telah menghirup udara dari empat zaman berbeda, yang semakin memperkaya pengalaman hidup, yang mengharuskannya untuk bijaksana menyikapi setiap peristiwa yang terjadi di dalam hidupnya.

Makwo Katik, laki-laki itu lebih tepat berumur lima puluhan tahun dibanding tiga perempatabad. Badannya tegak, sama sekali belum menunjukkan keringkihan usia tua. Sinar matanya tajam membelenggu tiap pandangan yang menatapnya. Ketika orang-orang seusianya sudah tidak mampu lagi berbuat apa-apa, ia justru gelisah ketik

46