Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/59

Halaman ini tervalidasi

badan tidak digerakkan bahkan untuk satu hari. (Ito, 2005: 268)

Kebanggaan sekaligus puji-pujian terhadap etnik Minang juga terlihat ketika Uni Reno, anak Makwo Katik, memberi semangat kepada Timur Mangkuto yang tengah terjebak dalam sebuah konspirasi kejahatan, yang memaksanya melarikan diri dari jerat hukum untuk sebuah kejahatan yang tidak pernah ia lakukan. Uni Reno memberi semangat kepada Timur Mangkuto untuk tetap tabah dan terus memperjuangkan hidupnya yang terancam hancur. Ia menegaskan bahwa orang Minang adalah orang yang tidak pernah kalah apalagi untuk menghadapi persoalan seperti yang dialami oleh Timur Mangkuto.

“Kau tidak boleh kalah. Belum ada ceritanya orang Minang kalah karena ini...” ia mengetukkan telunjuknya pada kening. (Ito, 2005: 274)

Apa yang terungkap pada kutipan tersebut juga memperlihatkan isu narsis di dalamnya. Kebanggaan yang terlalu berlebihan terhadap diri orang Minang yang menganggap dirinya hebat, cerdik, dan panjang akal, yang menurut penulis, didasari oleh narsisnya pengarang. Ia ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa orang Minang adalah etnik yang cerdik dan panjang akal. Mereka tidak akan pernah menyerah dalam menghadapi persoalan apapun di dalam hidupnya.

Usaha untuk mengangkat derajat orang Minang, menurut penulis, mengandung isu romantisisme sekaligus

47