Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/61

Halaman ini tervalidasi

"Simbol tanduk kerbau yang dipakai hingga saat ini oleh masyarakat Minangkabau dalam bentuk pakaian adat, rumah, hingga jadi perkara adat tentu bentuk simbolik dari dua tanduk Iskandar yang Agung. Oleh karena itu, ia disebut Dzulkarnain pemilik dua tanduk. Juga, bentuk simbolik dari tanduk banteng-banteng yang berkeliaran di sekitar kuil Poseidon dan kemudian dikorbankan oleh sepuluh raja Atlantis ketika mereka menetapkan hukum." (Ito, 2005: 313-314)

Salah satu peristiwa yang ada dalam cerita, yang juga mengusung wacana narsisisme di dalamnya adalah ketika pengarang menyatakan bahwa Minangkabau adalah tempat pendaratan pertama orang-orang yang kembali untuk mencari sisa-sisa peradaban Atlantis. Kelompok itu jugalah yang membawa serat ilmu, benda keramat yang dapat membangkitkan kejayaan Atlantis. Hal itu kembali mengukuhkan keinginan pengarang untuk mengangkat kesukuannya yang sangat tinggi.

Teka-teki negara pertama versi KePaRad telah terpecahkan, yaitu peradaban Atlantis yang berpusat di daerah nusantara. Kemudian, timbul kecurigaan bahwa negara kedua versi KePaRad adalah Minangkabau. Hal itu semakin memperlihatkan keinginan pengarang untuk kembali menonjolkan keminangkabauannya. Kebanggaan yang terlalu berlebihan, yang dicurigai sebagai bentuk narsisisme, terlihat pada bagian ini. Pengarang tampaknya ingin mengukuhkan eksistensi etnik Minang dalam kehidupan bangsa Indonesia.

49