Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/68

Halaman ini telah diuji baca

pedoman bagi kita untuk lebih giat lagi memperbaiki diri dan kehidupan sehingga kita tidak lagi bercermin pada kehidupan orang lain karena belum tentu apa yang datang dari luar itu cocok dan sesuai dengan diri dan kehidupan kita sendiri. Bercermin untuk melihat bayangan sendiri lebih baik daripada bercermin untuk melihat bayangan orang lain. Akan tetapi, kita harus pandai-pandai saat bercermin untuk melihat bayangan sendiri karena jika terlalu larut, apalagi jika melihat bayangan kesempurnaan di cermin tersebut, kita akan menjadi orang yang narsis. Kita tidak akan pernah bisa lepas dari bayang-bayang kesempurnaan diri yang ada di cermin sehingga berakibat buruk terhadap kehidupan.

Romantisisme yang tergambar dalam cerita ini pada dasarnya bertujuan memberitakan kepada dunia bahwa kita bukanlah bangsa yang kerdil. Kita juga lahir dari rahim sebuah kejayaan di masa lampau, yang saat ini telah dilupakan oleh masyarakat dunia. Teriakan dari para pemuda yang tergabung dalam kelompok KePaRad adalah teriakan setiap insan muda Indonesia yang menginginkan bangsa ini kembali menjadi bangsa yang besar, seperti besarnya kejayaan nenek moyang kita dulunya.

“Seperti pernah diucapkan Profesor Sunanto Arifin mereka hanya ingin berteriak. Biar semua dunia tahu dan mengerti bahwa nusantara ini bukan sekadar serpihan bekas kolonial Belanda. Nusantara kita mungkin lebih tua dari negeri-negeri utara. Hegemoni

utara yang membuat negeri-negeri selatan

56