Halaman:Narsisisme dan Romantisisme Dalam Novel Negara Kelima Karya Es Ito.pdf/71

Halaman ini telah diuji baca

Menegakkan merah putih di belantara Sumatra, sementara Jenderal Sudirman mengibarkan bendera merah putih di Perbukitan Jawa.

Gaya romantik juga ditemui ketika pengarang menampilkan beberapa kerajaan yang pernah dikabarkan berjaya di masa lalu, seperti Sriwijaya dan Majapahit. Walaupun tidak digambarkan secara mendetail, pengarang telah memberikan sedikit pengetahuan kepada pembaca bahwa dulunya pernah berjaya kerajaan-kerajaan besar di wilayah nusantara.

Hadirnya Iskandar yang Agung atau Alexander the Great dalam novel ini juga menyiratkan romantisisme. Tokoh besar yang telah mengguncang dunia dan menaklukkan negara-negara besar di dunia itu disebut-sebut di hampir semua bagian cerita. Hal itu tentunya merupakan wujud kekaguman pengarang terhadap tokoh legendaris tersebut.

Begitu banyak hal yang dapat menunjukkan adanya semangat romantik dalam novel inijika dikupas detail demi detail. Satu hal penting yang diangkat oleh pengarang adalah unsur kebebasan. Lahirnya kelompok KeParad merupakan simbol atau metafora terhadap pergolakan dalam diri manusia Indonesia dalam menyikapi kondisi negara saat ini. Ketidakpuasan terhadap pemerintah dan kungkungan yang sering terjadi untuk membelenggu kebebasan berpikir dan bertindak adalah sedikit alasan lahirnya kelompok itu. Kebebasan itu adalah kuncinya.

Bahasa yang digunakan oleh pengarang untuk menggambarkan setiap detail impian kelompok KePaRad juga identik dengan romantisisme. Bahasanya indah dan

59