Halaman:Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme.pdf/13

Halaman ini telah diuji baca

bangsanja jang Marxistis tahadi. Ia lupa, bahwa memusuhi bangsanja jang Marxistis itu, samalah artinja dengan menolak kawan-sedjalan dan menambah adanja. musuh. Ia lupa dan tak mengerti akan arti sikapnja saudara-saudaranja dilain-lain negeri Asia, umpamanja almarhum Dr. Sun Yat Sen, panglima Nasionalis jang besar itu, jang dengan segala kesenangan hati bekerdja bersama-sama dengan kaum Marxis walaupun beliau. itu jakin, bahwa peraturan Marxis pada saat itu belum bisa diadakan dinegeri Tiongkok, oleh karena dinegeri Tiongkok itu tidak ada sjarat-sjaratnja jang tjukup-masak untuk mengadakan peraturan Marxis itu. Perlukah kita membuktikan lebih landjut, bahwa Nasionalisme itu, baik sebagai suatu azas jang timbulnja dari rasa ingin hidup mendjadi satu; baik sebagai suatu keinsjafan rakjat, bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu bangsa; maupun sebagai suatu persatuan perangai jang terdjadi dari persatuan hal-ichwal jang telah didjalani oleh rakjat itu. — perlukah kita membuktikan lebih landjut bahwa Nasionalisme itu, asal sahadja jang memeluknja mau, bisa dirapatkan dengan Islamisme dan Marxisme? Perlukah kita lebih landjut mengambil tjontoh-tjontoh sikapnja pendekar-pendekar Nasionalis dilain-lain negeri, jang sama bergandengan tangan dengan kaum-kaum Islamis dan rapat-diri dengan kaum-kaum Marxis?

Kita rasa tidak! Sebab kita pertjaja bahwa tulisan ini, walaupun pendek dan djauh kurang sempurna, sudahlah tjukup djelas untuk Nasionalis-nasionalis kita jang mau bersatu. Kita pertjaja, bahwa semua Nasionalis-nasionalis-muda adalah berdiri disamping kita. Kita pertjaja pula, bahwa masih banjaklah Nasionalis- nasionalis kolot jang mau akan persatuan: hanjalah kebimbangan mereka akan kekalnja persatuan itulah jang mengetjilkan hatinja untuk mengichtiarkan persatuan. itu. Pada mereka itulah terutama tulisan ini kita hadapkan: untuk merekalah terutama tulisan ini kita adakan.

Kita tidak menuliskan rentjana ini untuk Nasionalis-nasionalis jang tidak mau bersatu.

Nasionalis-nasionalis jang demikian itu kita serahkan pada pengadilan riwajat, kita serahkan pada putusannja mahkamah histori!

13