Halaman:O Eng Tjaij, Kau Kliroe.pdf/154

Halaman ini tervalidasi

— 154 —


satoe lelaki stenga toea telah bertindak ke dalem.

ENG TJAIJ berbangkit dari tempat doedoeknja en hampirin lelaki itoe Sesoeda berbisikan, kedoea lelaki itoe menoedjoe ke tempat njang sakit. Maskipoen kedoea mata IlOK OEN tertoetoep, tetapi toch ia tida tidoer. Niawanja njang tjape lagi sedeng koempoelken kedjadian njang soeda- soeda njang brengkali bisa kasi ia sedikit ketrangan dalem keadahannja sekarang njang rantjoe. Remeng-remeng bajangan njang kalang-kaboetan ia telah menampak, tetapi semoea itoe lantes linjap lagi dengen sigra.

„Tahan," djeritin ia itoe bajangan njang maoe linjap dengen soearanja njang lemah „O, akoe moehoen, brentilah!"

Lantaran soearanja sendiri ia djadi terkedjoet, melekin matanja en toedjoeken itoe schlonnja ia toetoep poela pada seorang njang ada di depannja.

„Diam, djangan bergeming! Diam djangan bergeming!"

Matanja njang remeng-remeng mendjadi terangan, en apa njang tadi ia liat seperti bajangan, sekarang mendjadi njata.

Satoe roepa sekarang moentjoel di hadepannja, terang dan njata - roepa dari seorang djangkoeng srenta bersi. Diam! sekarang ia inget. Hweesioh njang lagi sedeng liamikeng en tetarep kematian ada seperti di depan matanja. Diam! sekarang semoea mendjadi njata.

Satoe prangsahan sedi telah menjerang pada HOK OEN, setempo mendadak roepa empenja njang lagi tjerita (doeloean) laloe berbajang.