8
Orang prempoean haroes taoe.
pantjingnja mentjari ikan di laoet; dan achirnja, nistjaja tiada bisa dapet apa jang diharep. Dengen pribahasa orang doeloe kala ada kata: ― „naek kaatas moestinja dari bawah, dan berdjalan djaoeh moesti dari deket.“ maka benar sekali kaloe dibilang, dalem doenia ini tiada ada satoe perkara jang tiada berasal dari ketjil terlebi doeloe. Sebab diikaloe jang ketjil sadja blon bisa apa lagi jang besar?
Begitoelah beratnja itoe tanggoengan dari orang berlaki bini. Maka haroes moesti didjaga srenta dipaliharanja; dan pendjagaan atawa pemeliharaan itoe moest: dari pokoknja. Begimanatah?
Berlaki bini moesti jang kebetoelan, artinja moesti bisa manis, roekoen dan merasa beroentoeng, dari mana bisa mengaloewarken bibit jang baek hingga dari bibit mana kamoedian aken berboeah lagi dengen segala apa jang baek. Liatlah betapa endanja ito: kembang-kembang di dalem taman, betapa senangnja itoe boerceng boeroeng jang selagi as k bahoein sarinja kembang kembang, itoelah tiada sebab apa hanja dari pengaroenja doewa-doewa hawa jang ada accoord dan kebeneran. makanja ada kaloewar boeahnja jang begitoe ledzat dan manis. Dan itoelah ada kemahoean Allah jang sedjatinja !
Tapi apa majemtah dengen perkara jang sebaliknja?
Laki bini tiada menginget kewajibannja jang benar, melaenken dari nafsoenja daging sadja,