Halaman:PDIKM 691-08 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Agustus 1927.pdf/9

Halaman ini belum diuji baca

A.G.G. 107


kekajaan, kemoeliaan dan jang hanja memperhatikan akan keelokan doenia sadja; seperti doeri dalam daging pada perasaan Ibnoe Sa'oed, melihatkan orang jang tiada sedar akan kebatinan Islam dan kemoeliaan boedi.

Kira‘kira 20 tahoen jang laloe, kekoeasaan Ibnoe Sa'oed, boleh dikatakan beloem seberapa, hanja seloeas tanah Njet sadja; tetapi boedi pekertinja dan oesahanja tiadalah poetoes. Didirikannja soeatoe perkoempoelan persaudaraan jang dinamainja: „AHVAN", berhaloean berangan-angan kemadjoean tanah Njet dengan memoeliakan kebersihan dan ketinggian Wahabitisme. Dengan kejakinan jang sangat serta mempergoenakan tentera-tentera jang berhaloean koeno djoega, Ibnoe Sa'oed madjoe kedalam medan peperangan melawan moesoehnja. Atas pertolongan Toehan jang mahakoeasa melimpahkan rahmatnja kepada kaoem Wahabi, maka hampir dalam segala pertempoeran itoe tentera Wahabi beroleh kemenangan; dari sebab itoe, Ibnoe Sa'oed mengangkat dirinja sebagai sulthan dari tanah-tanah sekeliling Njet.

Sjarif Hoesein Mekah dengan poedjoekan keradjaan asing, dalam peperangan doenia dahoeloe, melihatkan poela gajanja melawan terhadap pada keradjaan Turky; dengan bantoean keradjaan-keradjaan asing itoe, Sjarif Hoesein mengangkat dirinja sebagai radja Tanah Hedjaz. Kedoea poeteranja Abdoe'llah dan Feisal, didjadikan radja poela di Mesopotamie dan Transjordanie. Masa itoe boleh dikatakan Ibnoe Sa'oed seperti ta'bergaja barang sedikit djoeapoen akan melawan moesoehnja itoe.

Sjarif Hoesein jang dengan kemegah-megahan dirinja itoe, roepanja terlalai kena rajoe dan poedjoek-poedjoekan jang bermoeslihat didalamnja dari pehak kawan-kawannja jang toendjoek loeroes kelingking berkait; bahaja maoet dan kehinaan bagi kaoemnja ta' di indahkannja lagi, disangkakannja akan panas sampai petang. diangkatnja poela dirinja sebagai Kalief dari doenia Islam, jaitoe pada permoelaan tahoen 1924.

Dengan hati jang sedih Ibnoe Sa'oed, mengerahkan tenteranja jang koeno itoe bertempoer kemedan peperangan, melawan moesoehnja jang kemandja-mandjaan itoe.

Tanah Mekah djatoeh kedalam tangan Ibnoe Sa'oed dan Sjarif Hoesein `pergi dari Mekah dengan tidak kemaoeannja sendiri. Segala kaoem2nja pada awal tahoen 1926, sekalian terhapoes dari Tanah Hedjaz.

Kemenangan Ibnoe Sa'oed serta keangkatannja djadi radja oentoek seloeroeh Hedjaz, moela-moela mongchoeatirkan Kaoem Moeslimin, jang bersangka Agama Islam akan roesak djalannja; tetapi setelah diadakannja Islamitisch Congres oentoek kebersihan dan kemoeliaan Agama Islam, dalam boelan Juni tahoen dahoeloe, baharoelah Baoem Moeslimin seloeroeh doenia sedar akan kekeliroean persangkaannja.

Ibnoe Sa'oed boekan sadja memadjoekan dirinja dalam hal Agama, ,tetapi dalam politiek pemerintahan poen, ia tiada maoe ketinggalan dengan